Senin, 18 September 2013 pukul 7.00 Wib di halaman Mapolres
Bantul diadakan giat Upacara Bendera Bulanan. Bertindak selaku Irup Kapolres
Bantul AKBP Dra. Dewi Hartati, Perwira Upacara Kapolsek Imogiri Kompol
Herlambang, Dan Up Panit Lantas Polsek Imogiri Iptu Sumanto dan petugas lainya
seperti pengucap Tribrata serta catur Prasetya oleh Anggota Polsek Pleret serta
pengibar bendera dari anggota Polsek Dlingo. Peserta upacara adalah Para
Pejabat Polres Bantul, Para Kapolsek dan anggota perwakilan dari polsek jajaran
dan anggota / PNS Polres Bantul.
Kapolres Bantul dalam amanatnya mengajak kepada
seluruh anggota Polres Bantul untuk tetap meningkatkan etos kerja dalam
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab selaku pengayom, pelindung, dan pelayan
masyarakat dengan menjunjung tinggi HAM dan Supremasi hukum sesuai tugas dan
peran masing masing.
Masalah terjadinya konflik sosial yang terjadi di
daerah indonesia seperti NTB, Papua, Lampung dan lain lain yang seakan akan
Polri selalu kecolongan, agar hal hal semacam ini bisa di minimalisir. Oleh karena
itu Pimpinan polri telah mencanangkan untuk satu tahun 2013 ini di wilayah
Indonesia agar menjadi “Zero Konflik”.
Menindak lanjuti perintah Kapolri maka Kapolda DIY
mulai tanggal 12 sampai dengan 14 Februari 2013 telah melakukan langkah langkah
strategis yaitu mengadakan koordinasi lintas sektoral di Mapolda DIY yang
dihadiri oleh seluruh pejabat utama Polda DIY, seluruh Kapolres jajaran Polda
DIY, seluruh Kabag, Kasat, Kapolsek, Bhabinkamtibmas, unsur pimpinan TNI, Pimpinan
Kepala Daerah Propinsi dan Kabupaten serta KPUD / Panwaslu baik Propinsi maupun
Kabupaten guna menyamakan persepsi dalam pemecahan masalah yang bisa terjadi di
wilayah Yogyakarta.
Perintah Kapolda DIY dalam Rakorpim lintas sektoral
seluruh jajaran agar membuat pemetaan wilayah yang dianggap bisa menimbulkan
konflik, baiki konflik sosial, agama, maupun suku. Untuk Polres Bantul hal
tersebut sudah dilakukan pemetaan pemetaan dimana ada beberapa titik yang
menjadi kerawanan konflik untuk selalu di antisipasi.
Disamping sebagai mediator, Negosiator, Peace keeping
officer yang profesional dan proporsional adalah kemampuan Polri untuk membantu
menyelesaikannya secara cepat, Komprehensif dan tuntas sesuai akar masalahnya,
sehingga tidak berlarut larut dan berkembang sehingga menjadi isu Nasional atau
bahkan Internasional, tegas Kapolres.
Sebelum mengakiri sambutannya, Kapolres Bantul
menyampaikan beberapa kesimpulan antara lain :
Perkuat sinergitas pada pelaksanaan tugas dilapangan
dalam rangka mewujudkan situasi keamanan yang kondusif di wilayah Bantul
khususnya menjelang penyelenggaraan pemilu tahun 2014.
Satukan komitmen untuk melakukan yang terbaik bagi
masyarakat selaku pengemban amanah dari negara dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat.
Intensifkan komunikasi untuk saling tukar menukar
informasi yang dibutuhkan agar segera dapat diambil langkah langkah yangcepat
dan tepat dilapangan secara terkoordinasi lintas sektoral.
Kedepankan langkah langkah solusi secara persuasif,
Humanis dan Komunikatif dengan semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam suatu konflik sosial.
Kembangkan upaya upaya penanggulangan konflik sosial
dalam bentuk pencegahan secara efektif dan efisien dengan prinsip pencegahan
lebih baik dari pada penghentian atau penindakan.
Posting Komentar