Harga
bahan bakar minyak (BBM) yang mahal membuat pengemudi mobil harus mengetahui
teknik-teknik menyetir mobil hemat BBM.
Inilah
beberapa tips bagaimana cara menyetir mobil yang hemat BBM :
Pertama,
pengemudi harus memindahkan transmisi secepat mungkin. Pindahkan gigi sebelum
jarum RPM mencapai angka 2.500 untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan angka
2,000 pada kendaraan berbahan bakar diesel. Beban kerja yang berat pada mesin
akan menyebabkan pemborosan lantaran pengemudi tidak dapat menyesuaikannya
penggunaan transmisi yang tepat.
Jika
memungkinkan pada kondisi jalan di toll gunakan fitur cruise control yang
membantu kecepatan kendaraan secara konstan. Keuntungan menerapkan kecepatan
secara konstan adalah meningkatkan efisiensi BBM, menekan emisi gas buang dan
memperpanjang umur komponen. Untuk mendapatkan kecepatan secara konstan,
pengemudi harus mengantisipasi kondisi lalu lintas di muka.
Saat
melakukan perlambatan (kecepatan), lakukanlah dengan halus, bertahap dengan
gigi transmisi tetap masuk (tidak netral).
Matikan
mesin walaupun hanya sebentar ketika berhenti di palang pintu perlintasan KA,
lampu merah atau menunggu seseorang di minimarket. Ketika mencoba menghidupkan,
jangan tekan pedal gas.
Saat
berjalan, gunakan gigi tinggi dan optimalkan putaran mesin di level 2.000 rpm
Matikan
pendingin ruangan (air conditioner/AC) saat tak diperlukan.
Kurangi
bobot kendaraan dengan mengeluarkan benda-benda yang tak perlu dibawa. Makin
banyak beban artinya menambah kerja mesin, sehingga membutuhkan asupan bensin
lebih banyak. Maksimalkan aerodinamika kendaraan, dengan menutup jendela mobil
saat melaju.
Angin yang masuk ke dalam kabin justru menambah hambatan udara
terhadap mobil, sehingga beban kerja mesin meningkat.
Jangan
terlalu ‘ngebut’. Perlambat kendaraan jika telah melewati 80 km/jam. Pasalnya,
menambah kecepatan 10 persen di atas 80 kpj sama saja dengan menghabiskan bahan
bakar lebih banyak 10 hingga 20 persen BBM yang dikonsumsi kendaraan secara
normal.
Jaga
tekanan angin dalam ban. Karena kalau tekanan ban berkurang 20 persen dari
tekanan normal, maka konsumsi BBM kendaraan akan meningkat 10 persen lebih
boros.
Kondisi
mesin yang tetap terjaga, membuat performa kendaraan menjadi prima. Sehingga
asupan bahan bakar yang dibutuhkan mesin menjadi optimal hasilnya.
Ganti
oli rem secara berkala, seperti misalnya penggantian oli rem setiap 2 tahun
sekali. Hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas pengereman yang maksimal.
Untuk
mendapatkan pembakaran dan menjaga performa mesin secara optimal lakukan
penggantian busi secara rutin busi setiap 20.000 km . Hal itu sangat dibutuhkan
agar performa mesin tetap terjaga'
Pakailah
bahan bakar yang tepat sesuai spesifikasi mesin kendaraan Anda. Nilai oktan
yang terlalu rendah bisa sangat mengganggu kinerja mesin, sehingga perputaran
roda-roda di dalamnya menjadi tersendat.
Posting Komentar