Senin
tanggal 1 Juli 2013 pukul 07.30 wib, Kapolres Bantul AKBP Ihsan Amin, SIK, MH
memimpin upacara dalam rangka peringatan HUT Bhayangkara yang ke 67 di halaman
Mapolres Bantul. Sebagai komandan upacara Ipda Boidi DS dan pengucap Tribrata
Brigadir Ipin Tugianto yang didampingi Brigadir Tiastono Taufik dan Brigadir
Winarno. Hadir dalam acara tersebut Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati, Dandim
Bantul Letkol (Kav) Dedy Setiawan, S.Sos, Kajari Bantul Retno Harjantari
Iriani, SH, Anggota/PNS jajaran Polres Bantul dan Kodim Bantul, Muspika Bantul,
Toga, Toma, sesepuh Polri, Perwakilan Satpam, Senkom, Banser Bantul dan Saka
Bhayangkara Polres Bantul.
Tema HUT
Bhayangkara ke-67 mengangkat Sinergitas kemitraan dan anti-KKN, wujudkan
pelayanan prima, penegakan hukum, dan keamanan dalam negeri, mantap sukseskan
Pemilu 2014.
Dalam
membacakan amanat dari Kapolri, Kapolres Bantul AKBP Ihsan Amin, SIK, MH
mengucapkan selamat memperingati hari Bhayangkara yang ke 67 tahun 2013, kepada
seluruh anggota dan keluarga besar Polri. Di manapun berada dan bertugas,
terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya, juga di sampaikan atas
pengabdian saudara, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan, saudara tetap menunjukkan
dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi, sehingga dapat mewujudkan situasi
kamtibmas yang tetap kondusif, dalam rangka
mendukung pembangunan nasional.
Kita patut
bersyukur, beberapa prestasi dan pencapaian kinerja Polri, dewasa ini telah
mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat, bahkan dunia internasional
beberapa kasus menonjol dan meresahkan telah berhasil kita ungkap seperti,
kasus terorisme, narkoba, illegal logging, illegal mining, perdagangan dan
penyelundupan manusia, premanisme, maupun berbagai event pengamanan agenda
kegiatan berskala nasional, regional maupun internasional. Sungguhpun demikian,
harus kita sadari bahwa, disamping keberhasilan dan pencapaian tersebut, masih
terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan, yang perlu segera kita perbaiki,
terutama dalam upaya membangun kepercayaan publik. Saat ini, kita masih dinilai
belum mampu memberikan layanan secara optimal.
Selain itu,
pada aspek pembinaan, masih ditemukan adanya oknum anggota Polri yang melakukan
pelanggaran disiplin, kode etik, maupun tindak pidana, sehingga menciderai nama
baik dan menurunkan citra institusi. Realitas ini menunjukkan bahwa, kita harus
terus melakukan pembenahan di segenap aspek organisasi, untuk menghasilkan
kualitas kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Selanjutnya,
perlu kita pahami bersama bahwa, kesuksesan dan capaian Polri dalam
melaksanakan tugas, tidak terlepas dari bantuan, dukungan serta kerjasama
dengan masyarakat dan seluruh stakeholders. Oleh karena itu, pada tersebut,
beliau mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya,
kepada seluruh elemen masyarakat beserta instansi terkait, yang telah
berpartisipasi mendukung pelaksanaan tugas Polri. Harapan beliau, kiranya semua
prestasi dan keberhasilan yang telah diraih selama ini, dapat terus ditingkatkan
dimasa yang akan datang.
Terkait dengan
persiapan kita dalam menghadapi agenda nasional pemilu 2014, Beliau
mengingatkan, bahwa pentahapan kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tahun 2013
ini, yang merupakan masa transisi sebelum memasuki pesta demokrasi tahun depan.
Sehubungan
dengan hal tersebut, maka perkembangan dan dinamika politik, diprediksi akan
semakin meningkat dan sarat dengan kepentingan, sehingga berpotensi menimbulkan
benturan dan konflik dalam bentuk perselisihan, aksi kekerasan komunal, maupun
kontak fisik antar kelompok massa berseberangan, yang dapat mengganggu
pelaksanaan pemilu.
Menyikapi
permasalahan di atas, seluruh anggota Polri, selain tetap berpegang teguh dan
berpedoman pada prinsip netralitas dan tidak memihak dalam penyelenggaraan
pemilu, juga harus mampu menentukan langkah -langkah yang proaktif, sehingga
potensi konflik yang ada, dapat dikelola dan di antisipasi sedini mungkin, agar
tidak berkembang menjadi gangguan nyata.
Penanganan
terhadap konflik sosial dan terorisme, sebagaimana di atas, lebih jauh perlu
saya sampaikan, bahwa langkah perpolisian yang tepat, baik bersifat preemtif,
preventif dan penegakan hukum harus dirancang dengan baik dan di
implementasikan dengan sungguh - sungguh.
Sejalan
dengan insruksi presiden nomor 2 tahun 2013 tentang penanganan gangguan
keamanan dalam negeri, yang menitikberatkan pada penanggulangan terhadap
konflik sosial dan terorisme, serta menegaskan pentingnya dilakukan kerjasama
dengan semua unsur terkait, sehingga dapat menjamin terwujudnya keamanan dalam
negeri yang kondusif, dalam mendukung kelancaran pembangunan nasional.
Sebelum
mengakhiri amanat ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan instruksi
kepada seluruh jajaran Polri, sebagai
berikut :
Pertama
tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagal
landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas.
Kedua tanamkan
terus kesadaran diri bahwa profesi Kepolisian yang saudara pilih,
merupakan wujud pengabdian yang mulia kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh karena itu, tingkatkan kecintaan dan kebanggaan sebagai anggota Polri,
dengan memberikan pengabdian serta karya yang terbaik.
Ketiga
inventarisir permasalahan di lapangan dalam penanganan konflik sosial, dan tingkatkan
kemampuan deteksi dini, terhadap berbagai kemungkinan terjadinya tindak
kekerasan dan kriminalitas, serta upayakan pencegahannya secara maksimal. Jika
langkah pencegahan tidak berhasil, maka lakukan tindakan hukum yang tegas, guna
menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.
Keempat
tingkatkan kesiapsiagaan operasional, untuk mengantisipasi eskalasi
perkembangan situasi yang meningkat secara cepat, agar kehadiran ararat
kepolisian tidak terkesan terdadak, dalam menangani konflik komunal maupun
tindakan anarkis lainnya.
Kelima
optimalkan kemampuan personel jajaran Polri, melalui pelatihan rutin yang
sistematis, lengkapi dengah prosedur tetap yang jelas dan terukur, serta
didukung dengan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan.
Keenam
kembangkan terus konsep Polmas, yang berprinsip pada kesetaraan Polri dengan
masyarakat, pelibatan dalam penyelesaian masalah, pemberdayaan pengawasan
eksternal, serta pertanggung-jawaban kepada publik, sehingga masyarakat dapat
berpartisipasi aktif dalam memelihara keamanan dan ketertiban.
Ketujuh
tingkatkan kerjasama, koordinasi, dan komunikasi yang efektif antar penegak
hukum, pengemban fungsi Kepolisian dan segenap pemangku kepentingah sebagai
implementasi dari pendekatan sinergi polisional, guna mewujudkan situasi
kamtibmas yang kondusif, dalam rangka mensukseskan pemilu 2014.
Kedelapan
lanjutkan program reformasi birokrasi dl jajaran Polri serta tingkatkan
prestasi dan pencapaian kinerja tahun 2013, melalui pelayanan prima yang anti
KKN dan anti kekerasan, guna menciptakan kamdagri yang mantap, dalam rangka
mensukseskan pembangunan nasional.
Kesembilan
kepada segenap unsur pimpinan Polri di semua level, saya instruksikan untuk
lebih memberikan keteladanan dan mempererat soliditas, baik internal Polri
maupun denganTNI, guna memastikan pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan berkualitas, sesuai amanat konstitusi.
Sebelum
mengakhiri sambutan tersebut, secara khusus Kapolri menyampaikan permohonan
maaf kepada segenap komponen masyarakat yang ada, atas segala kekurangan Polri
dalam memberikan pelayanan. Di samping itu kami tetap berharap adanya koreksi,
teguran, dan pengawasan dari semua pihak, dalam rangka membangun dan menguatkan
Polri, agar ke depan semakin profesional, dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
Dalam
pelaksanaan upacara tersebut juga diisi dengan acara penyerahan hadiah bagi
pemenang berbagai perlombaan dalam rangka memeriahkan HUT Bhayangkara ke 67 dan
tasyakuran potong tumpeng yang dilakukan oleh Kapolres Bantul dan diberikan
kepada anggota tertua yaitu Kompol Jamin. Selesai upacara selanjutnya diadakan
acara doa ramah tamah yang diikuti para hadirin. Acara selesai dalam keadaan
aman dan tertib.
Posting Komentar