Kasi Humas Polsek Pajangan Aiptu Sunarto, Bhabin
Kamtibmas Desa Triwidadi Bripka Ngadiman dan Bamin Humas Polsek Pajangan Bripka
Moh. Arin Ashudi hadiri dan pantau pagelaran wayang kulit semalam suntuk di
Rumah Bpk. Kawit Dk Sabrang Lor RT 03 Triwidadi Pajangan Bantul, Rabu, 21
Agustus 2013 jam 21.00 Wib.
Pagelaran wayang kulit diselenggarakan dalam rangka
memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68 dan untuk melestarikan
kesenian dan kebudayaan tradisional jawa warisan leluhur kita. Pagelaran wayang
kulit mengambil lakon “Wahyu Poncosilo” yang mengambarkan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia dengan dasar negara Pancasila. Dalng dalam pagelaran tersebut
adalah Ki Budi Suyono dari warga Dk Sabrang Lor.
Hadir dalam acara pagelaran tersebut Kepala Desa
Triwidadi Selamet Riyono, Mantan Kepala Desa Sendangsari sekaligus Caleg DPRD
Kab Bantul dari Partai Nasdem Bpk. Sapta Sarosa, S. Psi, Kabagpem Desa
Triwidadi Bpk. Giyato, Kabag Kesra Desa Triwidadi Bpk Mulyono, Perangkat Desa
Triwidadi lainnya dan masyarakat yang antosias menyaksikan pagelaran wayang
kulit ± 200 orang.
Sambutan Kepala Desa Triwidadi Bpk. Selamet Riyanto
menyampaikan pada bulan Syawal ini saya atas nama Pemerintah Desa Triwidadi
mohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan kepada masyarakat yang hadir,
ucapan terimakasih kepada Polsek Pajangan yang telah hadir untuk mengamankan
kegiatan Pagelaran wayang kulit ini, banyak amanah yang terkandung di dalam
dasar Negara Indonesia baik Pancasila dan UUD 1945, pada tahun ini 2013 Desa Triwidadi
akan menghadapi Pilkades dan pada tahun 2013 dan 2014 kita akan menghadapi
pesta Demokrasi untuk itu perbedaan-perbedaan pendapat yang timbul nantinya kita
hormati dan kita hargai jangan sampai menjadi perpecahan di masyarakat
Indonesia Khususnya Masyarakat Desa Triwidadi, apabila saya mempunyai
kekurangan seperti pembangunan tidak merata, kurang adil dan khilaf dalam
memimpin Desa Triwidadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan harapan saya
Desa Triwidadi dan masyarakatnya menjadi tambah maju, tambah sejahtera, tambah
rukun, tambah bersatu dan harus ada peningkatannya.
Bapak Sapta Sarosa, S. Psi pada kesempatan tersebut
diminta dalang untung menyumbangkan suaranya, Bpk Sapta menyumbangkan tembang
Dandhang Gulo dan Pepiling untuk kita semua. Makna yang terkandung di dalam
Pepiling bahwa kita semua yang hidup nantinya akan mati untuk itu kita harus
bertaqwa kepada Alloh SWT melaksanakan perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya.
Hingga acara berakhir situasi pagelaran wayang kulit di
Dk Sabrang Lor RT 03 dalam keadaan aman kondusif.(Humas Pajangan).
Posting Komentar