Minggu
tanggal 9 Maret 2014 pukul 15.00 wib,
bertempat di lapangan Paseban Bantul berlangsung kegiatan apel Siaga Nusantara
Satuan Koordinasi Kabupaten Bantul”. Apel tersebut digelar sebagai bentuk
persiapan menghadapi Pemilu 2014 April mendatang dengan harapan tahapan pemilu
dari awal hingga akhir lancar tanpa gangguan.
Kegiatan
diselenggarakan oleh Polres Bantul dengan tema “Dari Bantul Untuk Indonesia”.
Hadir dalam giat tersebut Muspida Bantul, pejabat teras Polres Bantul, pejabat
teras Kodim Bantul, Drs. Idham Samawi, KPH Purboningrat, ketua pengasuh Ponpes
se-Bantul, kepala Satpol PP Pemkab. Bantul, ketua dan pengurus ormas se-Bantul
serta peserta upacara sekitar 600 orang yang terdiri 1 SSP Kodim 0729 Bantul, 1
SSP Polres Bantul, 1 SSP FKPM, 1 SSP Senkom Mitra Polri, 1 SSK Banser, 1 SSP
Paserbumi, 1 SSP IPNU dan 1 SSP Ormas Laskar Sayidina Ali.
Apel Siaga
Nusantara diawali dengan pembacaan pernyataan sikap organisasi massa Pemuda
Indonesia dan dilanjutkan amanat Kapolres Bantul AKBP Surawan, SIK. Dalam
amnatnya Kapolres mengajak semua yang hadir dalam apel Siaga Nusantara ini
bersama sama memantapkan niat dan tekat untuk senantiasa menjalin persatuan dan
kesatuan demi menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Momentum
apel bersama ini hendaknya tidak hanya dalam konteks seremonial saja, namun
esensinya generasi-generasi muda di Bantul ini harus terus mengobarkan
semangatnya untuk bisa mandiri, punya spirit, berbakat dan memiliki nilai
juang, membangun bangsa ini baik itu konteks politik, ekonomi, pendidikan, seni
budaya dan lain sebagainya, “maka jadilah pemuda-pemuda tangguh menghadapi era
globalisai ini, kata Kapolres Bantul.
Dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan
indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantar bangsa
dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Dalam pembaruan dan
pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis
sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan nasional dan
untuk membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi
pembangunan di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun
1945.
Pembangunan
kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif,
mandiri, demokratis, bertanggungjawab berdaya saing, serta memiliki jiwa
kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan pancasila
dan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 dalam kerangka
negara kesatuan republik indonesia.
Dengan
demikian, tantangan yang harus kita selesaikan adalah menciptakan adanya
wawasan kebangsaan pada setiap generasi muda. Hal ini tidak bisa ditawar-tawar
lagi atau diabaikan dengan kemajuan jaman.
Wawasan
kebangsaan yang ingin dimantapkan harus merupakan aktualisasi dari empat pilar
yang merupakan konsensus dasar, yaitu pancasila, UUD tahun 1945, NKRI dan
bhinneka tunggal ika yang termanivestasikan dalam karakter dan jati diri bangsa
yang perlu secara terus menerus dipahami oleh segenap komponen bangsa. Wawasan
kebangsaan sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari upaya strategis untuk
mengintegrasikan bangsa Indonesia kedalam satu kesatuan wadah negara kesatuan republik
Indonesia.
Memperhatikan
perkembangan dewasa ini, maka pemantapan wawasan kebangsaan pada setiap
generasi muda Indonesia menjadi penting. Semangat kebangsaan dan nasionalisme
harus terus digelorakan, nilai-nilai kebangsaan ini terdapat dalam nilai-nilai
budaya masyarakat suku bangsa di seluruh Indonesia yang menjadi tali pengikat
menjalin persatuan dan kesatuan menjadi satu bangsa Indonesia semangat
kebangsaan pemuda-pemuda indonesia sebenarnya telah lahir sebelum republik ini
berdiri, ditandai dengan lahirnya budi utomo pada tahun 1908 yang menandai
dilakukannya perjuangan menghadapi penjajah secara cerdas dengan menggunakan
diplomasi dan sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 yang menyatakan tekad satu
nusa, satu bangsa dan menjunjung satu bahasa persatuan, bahasa indonesia.
Dengan latar
belakang tersebut, maka pemuda sebagai aset bangsa dan sebagai pilar kekuatan
transformasi, akan memainkan peran secara nyata di dalam kehidupan bernegara.
Di era reformasi ini, pemuda adalah
sebagai kontrol sosial terhadap kelangsungan demokrasi. Pemuda harus mampu
memegang peran strategis untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi yang
menjunjung tinggi nilai nila keadilan dan kesetaraan.
Lanjut
Kapolres, Sebentar lagi kita akan memasuki tahap yang penting bagi kelangsungan
kehidupan bernegara kita, yaitu pemilihan umum legislatif dan pemilihan
presiden. Berdasarkan undang - undang dasar 1945, pemilu merupakan wujud
keikutsertaan seluruh rakyat indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara. Di samping itu, pemilu adalah sarana demokratis untuk menyampaikan
aspirasi rakyat, dalam rangka membentuk sistem negara yang legitimate dan
berkedaulatan rakyat, sehingga pemerintahan dan pimpinan nasional yang lahir
dari hasil pemilu, merupakan kehendak rakyat, dan dijalankan sesuai dengan
keinginan rakyat.
Sebagaimana
kita ketahui bersama, bahwa kehidupan demokrasi di Indonesia telah memberikan
ruang kebebasan bagi masyarakat untuk berserikat, berkumpul dan menyampaikan
pendapat yang dijamin oleh konstitusi, serta diberikan hak politik yang luas
untuk terlibat dalam roda pemerintahan.
Sehubungan
hal tersebut, kita melihat proses pendewasaan demokrasi sedang
berlangsung
yang dimulai dari tahap transisi demokrasi, dengan melakukan pembelajaran
terhadap setiap prinsip - prinsip demokrasi, melalui penguatan dan pematangan
dasar - dasar dalam kehidupan berdemokrasi, menuju konsolidasi demokrasi hingga
tahap pemantapan demokrasi.
Pada tahap
pemantapan demokrasi, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ditandai
dengan akuntabilitas pemerintah, tegaknya supremasi hukum, kuatnya partisipasi
masyarakat dalam politik, kepatuhan masyarakat terhadap hukum, serta
terselenggaranya pemilu yang aman dan demokratis. Melalui organisasi-organisasi
sosial dan politik pemuda dapat mewujudkan haknya untuk menyatakan pendapat
tentang arah kehidupan dan masa depannya dalam bermasyarakat dan bernegara.
Melalui kebebasan yang bertanggungjawab segenap pemuda memiliki hak untuk
berkumpul dan berserikat guna mewujudkan cita-cita politiknya secara nyata.
Kesetaraan merupakan prinsip yang memungkinkan segenap pemuda berpikir dalam
kerangka kesederajatan sekalipun kedudukan, fungsi dan peran masing-masing
berbeda. Kebersamaan merupakan wahana untuk mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara sehingga segala bentuk tantangan lebih mudah dihadapi.
Sebelum
menutup amanatnya, Kapolres mengajak kepada para hadirin untuk :
1.
Meningkatkan kesadaran dan toleransi dalam kehidupan masyarakat dalam bingkai
NKRI
2.
Meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme, pantang menyerah dan rela berkorban
demi bangsa dan negara untuk mempertahann kedaulatan NKRI.
3.
Menghormati kebinekaian yang menjadi kekayaan bangsa indonesia dengan menjaga
dan mencintai nilai-nilai budaya nasional pada umumnya, Jogjakarta dan Bantul
pada khususnya, dan menjadikannya sebagai pondasi kehidupan generasi muda,
sehingga globalisasi yang menerpa tidak akan pernah mencabut nilai-nilai budaya
yang sudah ada.
4.
Meningkatkan integritas nasional dengan mengutamakan pancasila sebagai ideologi
dan inspirasi untuk membangun kehidupan berbangsa dan berbegara yang rukun,
harmonis dan jauh dari perilaku mendahulukan kepentingan kelompok atau
golongan.
5.
Memantapkan kehidupan demokrasi yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat
dengan mengutamakan implementasi empat pilar kebangsaan.
6.
Meningkatkan kemitraan dengan polri dan TNI dalam rangka menjaga stabilitas
keamanan dalam negeri untuk mewujukan rasa aman bagi masyarakat.
Setelah
amanat Kapolres Selesai, apel siaga ditutup dengan peragaan beladiri dari
Banser dan berakhir dalam keadaan aman dan tertib.
Posting Komentar