Ratusan
siswa kelas IX SMP Negeri 3 Pandak, menggelar doa bersama dalam rangka
menghadapi ujian nasional (UN) tingkat SMP sederajat yang akan dilaksanakan
tanggal 5-8 Mei mendatang. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman SMP Negeri 3
Pandak, Jum’at, 2 Mei 2014 pukul 19.00 Wib.
Acara
doa bersama ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul
Drs. Totok Sudarto, M.Pd, Kapolsek Pandak AKP Paimun, SH, Kepala UPT Dinas
Pendidikan Kec. Pandak, perwakilan dari
Camat Pandak, Bhabinsa Wijirejo yang mewakili Danramil Pandak, Lurah
Desa Wijirejo, Bhabinkamtibmas Desa Wijirejo Aiptu Suryono serta para orang tua
dari para siswa kelas IX SMP Negeri 3 Pandak yang mendampingi putra-putri
mereka untuk mengikuti kegiatan doa bersama ini.
Kepala
SMP Negeri 3 Pandak, Ibu Retno Yuliastuti, S.Pd, MM, dalam sambutannya mengajak
siswa untuk berserah diri kepada Yang Maha Kuasa agar menghadapi UN dengan
lancar, sukses, dan sesuai dengan harapan. Dengan persiapan belajar, pembahasan
soal, les tambahan, dan berbagai persiapan lainnya, siswa juga harus
mendapatkan bekal secara spiritual. Siswa dihimbau untuk menjaga kesehatan.
Termasuk pula memenuhi asupan gizi agar tetap fit dan siap mengerjakan soal UN.
"Kegiatan
doa bersama ini bertujuan untuk memantapkan mental siswa dalam menghadapi ujian
nasional, disamping persiapan lahir seperti pembelajaran di internal sekolah
dan luar sekolah," katanya.
“Saya
juga mengimbau kepada para siswa untuk tidak mempercayai isu beredarnya kunci
jawaban palsu. Saya meminta para siswa percaya diri dan berserah diri kepada
Allah SWT agar semuanya berjalan lancar dan diberi kemudahan dalam mengerjakan
soal. Secara teknis, kita sudah mempersiapkan diri dengan mengadakan bimbingan
intensif, seperti "try out", kelas khusus untuk persiapan Unas, dan
lainnya," tambahnya.
Sementara
itu Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Drs. Totok Sudarto, M.Pd
dalam sambutannya meminta siswa agar benar-benar mempersipakan diri. Dan dalam
pelaksanaan nanti dia berpesan agar para siswa tidak melakukan hal-hal yang
menyimpang dalam proses UN dan mengerjakan soal dengan apa adanya. Dia meminta
pihak sekolah dan keluarga tetap menjaga emosi peserta UN agar tidak labil dan
percaya diri untuk mengikuti ujian. Dengan demikian, para peserta bisa
mengikuti UN dengan percaya diri.
Masih
menurutnya, fenomena beredarnya kunci jawaban UN kerap mewarnai pelaksanaan UN
di setiap daerah, apalagi saat ini kemajuan teknologi kian pesat. Kunci jawaban
UN bisa dibagikan via e-mai, SMS, atau juga melalui jejaring sosial.
Bapak Totok
menegaskan bahwa tindakan itu murni kriminal yang dilakukan oleh pihak yang
ingin mengambil keuntungan secara ekonomi dari pelaksanaan UN.
Salah
seorang siswi kelas IX SMP Negeri 3 Pandak yang ditemui petugas Humas Polsek
Pandak mengaku lebih siap menghadapi ujian nasional setelah mengikuti doa
bersama yang digelar sekolahnya. Ia berharap, ujian nasional nanti berjalan
lancar. "Persiapannya belajar dan berdoa. Berusaha lebih dekat dengan
Allah agar semuanya lancar. Ada perasaan takut juga, tapi dengan doa bersama
jadi lebih tenang. Saya tidak akan percaya dengan beredarnya kunci jawaban
palsu yang marak terjadi jelang ujian nasional, karena saya percaya akan mampu
mengerjalan soal ujian dengan baik," kata dia.
Adapun
jumlah siswa SMP Negeri 3 Pandak yang akan mengikuti UN sebanyak 107 siswa.
Tahun ini, sekolah tersebut menargetkan seluruh siswanya lulus 100 %.
Acara
Doa bersama juga diisi dengan tausyiah dari Ustadz Drs. Jayani asal Kulonprogo
yang sekaligus memimpin dzikir dan doa bersama. Acara mendapat pengamanan dari
petugas Polsek Pandak dan ditutup dengan melaksanakan sholat malam bersama.
Kendatipun sempat terganggu karena terjadinya listrik padam, acara ini tetap
berlangsung dengan khidmat dan lancar. (Sihumas Polsek Pandak)
Posting Komentar