PENIPUAN BERKEDOK LELANG MOBIL

" Mas, ini ada Mobil lelangan di Bea Cukai, Mobil Kijang Inova(captain seat, Thn 2013, kondisi 90 %, warna silver/190 jt per unit, ada Mobil Honda New CRV warna Silver, /unit 130 jt, kondisi 90%, kalo minat kbri ya, biar sy selesaikan semua administrasi disini..".

Kalimat diatas ini adalah potongan Short Message Service (SMS) beberapa hari yang lalu dari pelaku penipuan yang ditujukan kepada seseorang berinisial H yang hampir saja menjadi korban penipuan berkedok lelang Mobil.

Pelaku juga mengaku sebagai anggota Kepolisian di salah satu instantsi di Jakarta. Keberuntungan masih berpihak pada H yang tidak begitu saja percaya dengan isi SMS tersebut. Ia segera melakukan cross check pada rekannya yang juga anggota Kepolisian di Jakarta, ternyata hal tersebut tidak benar.

H menjelaskan, pelaku meminta agar pembayaran melalui transfer, 30 persen dari harga yang di SMS kan, misalnya, mobil Avanza 2011 harganya cuma Rp 70 juta, Toyota Rush 2012 harga Rp 90 juta.

Beberapa korban sebelumnya akibat SMS serupa, seolah-olah terhipnotis dengan SMS tersebut, sehingga harus mengirimkan atau mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku tanpa melakukan cross check.

Polri telah melakukan penangkapan terhadap beberapa pelaku yang melakukan penipuan dengan menggunakan modus SMS ini. Namun sampai saat ini, hampir di semua Kesatuan kewilayahan (Polda, Polres dan Polsek) masih menerima Laporan berkaitan dengan kasus tersebut, walaupun tidak semua pelapor telah mengalami kerugian.

Polri menyadari bahwa modus kejahatan ini adalah salah satu bentuk penyalahgunaan kemajuan teknologi, dan Polri akan terus bekerja melakukan penanggulangan, bersinergi dengan instantsi terkait untuk mempersempit ruang gerak kejahatan melalui fasilitas SMS.

Semoga upaya pencegahan terhadap kejahatan penipuan ini dapat diawali dari diri kita sendiri untuk selalu waspada , cermat dan teliti terhadap semua informasi yang diterima, khususnya melalui SMS.