Situs
jejaring sosial seperti Facebook ternyata tak sekadar memudahkan penggunanya
untuk memperluas pergaulan atau bertemu dengan kawan lama. Situs sosial ini
sekarang dijadikan alat praktik kejahatan siber.
Kasus
penculikan yang terjadi pada Marieta Nova Triani, 14 th, menjadi bukti bentuk
kejahatan siber yang dipicu dari aktivitas di internet. Dari perkenalannya
dengan Arie lewat Facebook, Nova menemui teman lelakinya itu di depan rumah
pamannya di Cluster Alamanda Blok L 14, Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang,
pada Sabtu (6/2/2010). Keluarga terakhir kali melihat Nova saat sedang bertemu
Arie. Setelah itu, ponsel Nova tak bisa dihubungi lagi.
Kemudahan
anak mengakses internet seperti menjadi peluang bagi pelaku kejahatan untuk
mengincar korban. Kontrol keluarga, terutama orangtua, berperan penting dalam
melindungi anak dari kejahatan siber.
Seperti
dikutif dari Kompas.com, berikut cara untuk mengontrol aktivitas internet anak
Anda tanpa membatasi dirinya:
Luangkan
waktu dengan anak saat belajar komputer dan internet
Meluangkan
waktu lebih banyak bersama anak bisa dengan belajar bersama lebih dalam tentang
komputer dan internet. Baik orangtua maupun anak harus tahu dan bisa
mengoperasikan situs jejaring sosial, forum diskusi, keamanan transaksi
belanja, cara chatting, cara mengetahui situs baik dan situs buruk, mencari dan
memutar video di YouTube, dan cara mencari gambar dan video via Google.
Berikan
pemahaman mengenai manfaat dan bahaya internet
Setelah
mempelajari caranya, tambahkan pemahaman pada anak tentang manfaat dan bahaya
internet. Orangtua harus memiliki pengetahuan lebih luas, dan mendiskusikannya
dengan anak. Beritahu juga soal karakteristik predator online, dan berbagai
kasus terungkapnya predator online di berbagai negara. I
ngatkan
anak tentang konsep "orang asing"
Ingatkan
pada anak agar tidak percaya begitu saja pada orang yang baru dikenalnya.
Tekankan kepada anak agar tidak memberikan informasi personal, seperti email
dan nomor telepon.
Kenalkan
etiket bergaul dengan teman "online"
Memperluas pergaulan sah saja, apalagi
anak-anak kini sudah semakin terbuka dengan teknologi internet. Namun perlu
diajarkan kepada anak agar memperhatikan batasan pergaulannya. Jangan izinkan
anak-anak bertemu langsung dengan teman baru yang dikenal via chat.
Hindari
anak mengakses internet di kamar pribadi
Meski
fasilitas di rumah lengkap, komputer dan ponsel sudah terkoneksi dengan
internet, pastikan ada batasan. Jangan biarkan anak-anak mengakses internet di
kamar pribadinya. Letakkan komputer di ruang keluarga atau di ruangan orangtua
agar mudah dilihat dan dikontrol.
Kenalkan
aktivitas kreatif lainnya dengan internet
Arahkan
anak untuk melakukan aktivitas kreatif dan positif dengan media internet.
Kenalkan juga tentang banyaknya kesempatan berprestasi atau mendapatkan hadiah
dari kegiatan kreatif di internet, misalkan kompetisi menulis. Untuk itu
kenalkan lebih dahulu kegiatan menulis di internet, misalnya dengan mengisi
blog pribadi.
Gunakan
software filter aktivitas internet
Jika
menurut Anda semua cara tadi belum maksimal, gunakan software untuk memfilter
kegiatan internet. Banyak software parental yang tersedia gratis maupun
berbayar. Cari saja via mesin pencari di internet. Jika sudah begitu, anak Anda
bisa bebas internetan, namun kontrol tetap di tangan Anda sebagai orangtua.
Posting Komentar