Kapolsek
Sedayu Kompol Darwis menghadiri kegiatan seminar Nasional Ketahanan Pangan 2014
yang diadakan oleh Universitas Mercubuana Yogyakarta (UMBY) di Auditorium
Gedung Rektorat Universitas Mercubuana Yogyakarta di Wilayah Kecamatan Sedayu, Rabu,
8 Oktober 2014 jam 09.00 Wib.
Kgiatan ini bertemakan
“Rekayasa Teknologi dan Transformasi Sosial Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal” dan
diadakan dalam rangka mendukung kedaulatan pangan.
Dalam
sambutanya Awan Santosa, S.E,M.Sc selaku ketua panitia seminar mengungkapkan
keprihatinan dunia pertanian di Indonesia. Banyaknya masalah pelik yang diadapi
bangsa ini seperti liberalisasi perdagangan sehingga menimbulkan kartel impor
tentu merugikan para petani. Terlebih nasib petani kini semakin sulit dengan
keterbatasan subsidi pupuk, kemarau yang berkempanjangan dan hasil panen yang
tidak menguntungkan para petani. Melalui SNKP 2014 yang juga ini diharapkan
visi UMB Yogyakarta yaitu Angudi Mulyaning Bangsa dapat semakin dirasakan
kemaslahatannya.
Seminar
Ketahanan Pangan juga turut menghadirkan keynote speaker Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo, SH. Saat ini kedaulatan pangan negeri ini sudah berada di titik
yang cukup rawan. Hingga hari ini saja para petani tebu sudah menjerit sekeras
- kerasnya tentang nasibnya. Impor gula yang dilakukan secara besar - besaran
oleh pemerintah menjadi bukti bahwa kedaulatan pangan kita masih bergantung
pada orang lain.
Saat ini
perlu dilakukan langkah terobosan yang bisa mempercepat perbaikan di sektor
pertanian. Penggunaan teknologi sudah sangat dimungkinkan bagi para petani.
Ganjar mencontohkan penggunaan mesin penanam benih yang dilakukan petani di
Sukoharjo. Satu contoh ini saja sudah menjadi bukti bahwa petani kita siap
dengan modernisasi di bidang pertanian. Tinggal kita perlu menyediakan alat
serta penyuluhan sehingga mereka dapat merasakan perubahannya.
Selain itu
keterbutuhan informasi juga sangat perlu. Masih banyaknya para petani yang buta
akan informasi menjadi kendala terlebih ketika memasuki masa panen. Sebagai
contoh untuk harga panen petani sering kali anjlok karena petani tidak bisa
membidik pangsa pasar yang bisa mereka jual dengan harga yang lebih baik.
Mereka hanya menjual di tempat yang itu-itu saja, yang ketersediaan barangnya
sudah banyak. Dengan menyediakan informasi melalui internet, petani tinggal
membuka data informasi saja. Sehingga mereka dapat tahu mana daerah yang
berpotensi untuk hasil panennya.
“ Melalui
seminar ini saya harapkan muncul gagasan yang dapat menjadi mercusuar serta
membuana, sehingga dapat saya bawa ke Senayan”, ujarnya.
Seminar
Nasional dalam rangka Dies Natalis ke -28 UMB Yogyakarta diikuti oleh 47
pemakalah dari 12 perguruan tinggi di Propinsi se- Jawa-Bali. (Sihumas Sedayu)
Posting Komentar