Penipuan
bermodus hadiah kini menjadi kejahatan yang paling sering terjadi di Bantul.
Kalangan warga di pedesaan paling banyak menjadi korban penipuan jenis ini.
Kepala
Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP Akbar Bantilan menyatakan,
penipuan ini berupa informasi menang undian berhadiah yang disampaikan lewat
pesan singkat (short message service-SMS) via telepon genggam serta melalui
kemasan produk. Lewat kemasan produk, pelaku menyelipkan semacam kertas kupon
berisi informasi hadiah yang dapat dimiliki oleh pelanggan yang membeli produk tersebut.
“Misalnya di
kupon dalam produk makanan itu ada keterangan anda memenangkan hadiah mobil,
padahal itu tipuan,” Kasat Reskrim.
Sedangkan
modus penipuan melalui SMS, dilakukan pelaku dengan berupura-pura mengumumkan
ke korban sebagai pemenang hadiah undian.
Korban yang
percaya dengan penipuan lewat kupon dan SMS itu lalu dipandu pelaku melalui
telepon untuk menransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.
“Korban
dipandu mentransfer uang untuk pelaku alasannya untuk pelunasan pajak sebelum
hadiah diberikan, korban percaya saja karena bahasa yang disampaikan pelaku
terdengar profesional seperti bahasa customer service,” ujarnya.
Korban
bahkan percaya hingga menransfer uang berkali-kali lewat rekening bank. Setelah
menransfer uang korban baru sadar, informasi hadiah itu adalah tipuan dan
melapor ke polisi.
Dalam
sebulan, Polres maupun Polsek Bantul menurutnya menerima tiga hingga empat kali
laporan penipuan bermodus menang hadiah tersebut. Jumlah laporan tersebut
bahkan melebihi kejahatan penipuan biasa. Polisi memperkirakan, kejahatan jenis
ini telah mengakibatkan kerugian korban hingga ratusan juta rupiah.
Menurut Kasat
Reskrim, kalangan warga di pedesaan paling sering menjadi korban penipuan,
bahkan termasuk kalangan pelajar.
“Biasanya
paling banyak tertipu itu warga yang tinggal di pedesaan, mungkin karena mereka
kurang banyak mendapat informasi,” lanjutnya.
Polisi
sampai sekarang belum berhasil menangkap satu pun pelaku. Menurut Akbar,
kebanyakan pelaku berada di luar pulau Jawa setelah polisi menelusuri data
rekening milik pelaku.
Kejadian
semacam ini menurutnya tidak hanya dikeluhkan para korban di Bantul.
“Kami juga
berkomunikasi dengan kepolisian di luar Bantul di DIY, dan informasinya banyak
korban yang tertipu dengan kejahatan seperti ini, jadi tidak hanya menjadi
masalah di Bantul saya rasa juga seluruh DIY,” paparnya.
Terpisah,
Kepala Polres Bantul AKBP Surawan mengatakan, penipuan bermodus hadiah masih
akan menjadi tren kejahatan pada 2015.
“Terus
terang penipuan seperti ini banyak sekali, ini yang masih menjadi pekerjaan
rumah polisi untuk menanganinya,” terang Kapolres Bantul. (Harjo. Bantul)
Posting Komentar