PENIPUAN MODUS HADIAH MARAK DI BANTUL

Rabu, 31 Desember 20140 komentar



Penipuan bermodus hadiah kini menjadi kejahatan yang paling sering terjadi di Bantul. Kalangan warga di pedesaan paling banyak menjadi korban penipuan jenis ini.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP Akbar Bantilan menyatakan, penipuan ini berupa informasi menang undian berhadiah yang disampaikan lewat pesan singkat (short message service-SMS) via telepon genggam serta melalui kemasan produk. Lewat kemasan produk, pelaku menyelipkan semacam kertas kupon berisi informasi hadiah yang dapat dimiliki oleh pelanggan yang membeli produk tersebut.

“Misalnya di kupon dalam produk makanan itu ada keterangan anda memenangkan hadiah mobil, padahal itu tipuan,” Kasat Reskrim.

Sedangkan modus penipuan melalui SMS, dilakukan pelaku dengan berupura-pura mengumumkan ke korban sebagai pemenang hadiah undian.

Korban yang percaya dengan penipuan lewat kupon dan SMS itu lalu dipandu pelaku melalui telepon untuk menransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.

“Korban dipandu mentransfer uang untuk pelaku alasannya untuk pelunasan pajak sebelum hadiah diberikan, korban percaya saja karena bahasa yang disampaikan pelaku terdengar profesional seperti bahasa customer service,” ujarnya.

Korban bahkan percaya hingga menransfer uang berkali-kali lewat rekening bank. Setelah menransfer uang korban baru sadar, informasi hadiah itu adalah tipuan dan melapor ke polisi.

Dalam sebulan, Polres maupun Polsek Bantul menurutnya menerima tiga hingga empat kali laporan penipuan bermodus menang hadiah tersebut. Jumlah laporan tersebut bahkan melebihi kejahatan penipuan biasa. Polisi memperkirakan, kejahatan jenis ini telah mengakibatkan kerugian korban hingga ratusan juta rupiah.

Menurut Kasat Reskrim, kalangan warga di pedesaan paling sering menjadi korban penipuan, bahkan termasuk kalangan pelajar.

“Biasanya paling banyak tertipu itu warga yang tinggal di pedesaan, mungkin karena mereka kurang banyak mendapat informasi,” lanjutnya.

Polisi sampai sekarang belum berhasil menangkap satu pun pelaku. Menurut Akbar, kebanyakan pelaku berada di luar pulau Jawa setelah polisi menelusuri data rekening milik pelaku.

Kejadian semacam ini menurutnya tidak hanya dikeluhkan para korban di Bantul.

“Kami juga berkomunikasi dengan kepolisian di luar Bantul di DIY, dan informasinya banyak korban yang tertipu dengan kejahatan seperti ini, jadi tidak hanya menjadi masalah di Bantul saya rasa juga seluruh DIY,” paparnya.

Terpisah, Kepala Polres Bantul AKBP Surawan mengatakan, penipuan bermodus hadiah masih akan menjadi tren kejahatan pada 2015.

“Terus terang penipuan seperti ini banyak sekali, ini yang masih menjadi pekerjaan rumah polisi untuk menanganinya,” terang Kapolres Bantul. (Harjo. Bantul)
Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger