Sabtu, 14
Maret 2015 pukul 19.00 - 21.30 WIB di Pura Jagatnatha Bangontopo Banguntapan
Bantul telah berlangsung Dialog Lintas Iman Dalam Rangka Membangun Harmoni, Kesadaran
Spiritual dan Budaya Nasional dengan Tema "Peran Tokoh dan Masyarakat
Melalui Dialog Untuk Menciptakan Budaya Damai".
Kegiatan ini
diselenggarakan oleh Panitia Hari Raya Nyepi DIY Tahun Saka 1937 (2015 M)
dengan penanggungjawab I Made Astra Tanaya (Ketua Umum), dihadiri sekitar 100 orang
yaitu dari organisisasi LKIS, Institut Dian Interfidei, PMII, Jaringan lintas
Agama DIY, Jaringan Gusdurian, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Gerakan Ahmadiyah,
Pimpinan wanita Khatolik RI DIY.
Nara sumber
yang hadir antara lain Khoirul Salim (Tokoh Agama Islam), l Ketut Tada (Tokoh
Agama Budha), Pendeta Andrianto (Tokoh Agama Katholik), Romo Adrianto (Tokoh
agama Kristen), Made Kuta Negara (Tokoh agama hindu) dan M Suki Rido
(Moderator).
Pendeta Adrianto
mengatakan antara lain:
a. Umat
Hindu di Pura Jagatnatha sangat terbuka dengan umat lain yang berbeda agama b. Dialog
akan sempurna apabila mengair dalam hati, rasa dan aksi
c. Dialog
tidak hanya berupa verbal atau wacana tapi harus dilanjutkan dengan Dialog aksi
untuk berkarya bersama.
I Ketut Tade
(Tokoh Agama Budha) mengatakan antara lain :
a. Budha dan
Hindu tidak ada perbedaan sejak jaman Majapahit
b. Dilingkungan
hidup saya merasa damai karena kerukunan beragama sangat dihormati di
lingkungan saya
c. Sebagai
umat beragama harus menjaga spiritual agama dan menghidari pengkotak kotakan
dalam kehidupan beragama
d. Untuk
menciptakan kedamaian harus menjaga keharmonisan dalam kehidupan beragama.
Romo Adrianto
(Tokoh agama Kristen) mengatakan antara lain :
a. Budaya
damai tidak muncul secara alamiah tapi harus diupayakan
b. Tokoh
agama dan masyarakat agar mengajak masyarakat untuk berpikir masa depan dan
positip serta obyektif dan win win solution
c. Dialog
adalah salah satu langkah menuju kehidupan damai.
Made Kuta
Negara (Tokoh agama hindu) mengatakan antara lain :
a. Sebagai
bangsa Indonesia dan Yogyakarta harus bersyukur dalam bangsa yang penuh
keanekragaman, khususnya di yogyakarta tidak pernah terjadi kerusuan karena
pondasi agama masyarakat sangat kuat
b. Damai
harus dimulai dalam diri sendiri sebelum damai dalam masyarakat
c. Tujuan
hidup adalah mengalahkan diri sendiri sehingga pertemenan sangat diperlukan
dalam mengalahkan diri sendiri
d. Peran
pimpinan sangat penting dalam memberikan contoh dalam kehidupan
e. Pemimpin
di Indonesi Timur merupakan salah satu contoh yang baik karena setiap perayaan agama
selalu dirayakan bersama.
Khoirul
Salim (Tokoh Agama Islam/NU) mengatakan antara lain :
a. Hidup
damai dimulai dengan hidup bertetangga yang tidak mudah apabila kita tidak
mempunyai jiwa yang ikhlas dan tulus
b. Harapan
saya umat Islam bisa bertetangga baik dengan umat agama Hindu.
Pendeta
Bambang (tokoh agama Khatolik) mengatakan anatara lain :
a. Setiap
agama mengajarkan ke Esaan, kesucian dan cinta kasih.\
b. Dialog
diharapkan tidak sebatas formalitas tapi dihayati dengan sungguh sungguh dalam
kehidupan sehari hari
c. Hindari
provokasi yang mengatakan bahwa agama kita lebih baik dan lebih suci dan agama
lain tidak mengajarkan Ke esaan dan kesucian.
Maulana Sohi
Muhammad (Tokoh Jama'ah Ahmadiyah) mengatakan antara lain :
a.Sering
kali kami mendapatkan pendzoliman dan penganiayaan dan sampai saat ini rumah
saudara kami dirussak, tempat ibadah kita di segel tapi kita tidak membalas
karena keyakinan kepada Allah bisa dilakukan dengan mengasihi sesama manusia
dan alam sekitar
b. Cinta
kepada Allah kita wujudkan cinta kepada sesama manusia, kita tidak membalas
karena kita yakini bahwa yang menganiaya kita adalah umat bodoh yang tidak
punya pengetahuan akan kecintaan kepada Allah dan sesama manusia.
Ida Bagus
Krisna (Kemenag DIY) mengatakan anatara lain :
a. Semua
agama selalu bicara tentang kedamaian, keharmonisan dan ketentraman hidup tapi
secara realitas tidak sesederhana bisa dilakukan bisa dilihat banyaknya gesekan
antar agama dan sesama pemeluk agama
b. Bicara
agama pada tataran keyakinan apabila didialogkan pasti akan terjadi gesekan. Kehidupan
kedamaian tidak bisa dilakukan secara teori tapi harus dilakukan dalam
kehidupan sehari hari
c. Kehidupan
kedamaian dan keharmonisan dalam memeluk agama harus selalu kita usahakan dan upayakan
untuk mencapai tujuan.
Sutiyono
(mantan Kakanwil Depag DIY) mengatakan antara lain :
a. Damai
harus kita kuatkan dalam kehidupan berkeyakinan beragama
b. Damai
susah diwujudkan karena disetiap agama apapun banyak perbedaan tetapi tetep
harus diusahakan dan diupayakan.
Selama
kegiatan berlangsung personil polsek Polsek Banguntapan melaksanakan pengamanan
hingga acara berakhir dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Sek Banguntapan)
Posting Komentar