PENGAJIAN MAULID AKBAR DAN DOA UNTUK INDONESIA DI POSPES AL MUNAWIR KRAPYAK

Senin, 01 April 20130 komentar



Kamis, 28 Maret 2013 pukul 20.00 wib telah diadakan pengajian Maulid Akbar & Doa untuk Indonesia yang diadakan di pondok pesantren Al Munawir krapyak Bantul. Pengajian ini bertujuan Selain untuk menambah dan mempertebal keimanan juga untuk membangun kemitraan Ulama, umaro', TNI, Polri dan masyarakat. Pengajian dihadiri oleh Wagub DIY Sri Paduka Pakualam IX, Kapolda DIY Brigjen Drs. Sabar Raharjo, Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Adi Wijaya M.Si , para pejabat utama Polda DIY, Kapolres Jajaran Polda DIY, Kapolres Bantul AKBP Dra Dewi Hartati dan jamaah  ± 15.000 orang.

Dalam sambutannya Kapolres Bantul menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kemitraan Polri/TNI dengan masyarakat, ulama  dan Umaroh dalam menjalin persatuan dan kesatuan bangsa, Kemitraan ini harus terus terjalin dan dipertahankan guna kesatuan dan Persatuan Bangsa.

Adapun sambuatan kapolda DIY menyampaikan bahwa dengan adanya doa malam ini semoga Indonesia terhindar dari fitnah, bencana dan selalu dalam situasi yang kondusif.  Saat ini situasi di DIY cukup aman walaupun  ada permasalahan kamtibmas, biar aparat Kepolisian  yang menanganinya,  tanggungjawab kamtibmas adalah tanggungjawab bersama tidak hanya dibebankan kepada Kepolisian, Polisi mempunyai semboyan “melayani bukan dilayani” yang artinya “ojo dumeh”, pesan saya berdoalah, bersholawat dan berzikir.

Sambutan Danrem 072 Pamungkas menyampaikan  perlunya mengawasi kegiatan gerakan para tokoh maupun organisasi yang selalu mengatasnamakan agama,  suku maupun etnis agar Negara kita tetap dalam bingkai NKRI, dengan doa malam ini semoga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga.

Sambutan Wagub DIY menyampaikan seorang pemimpin haruslah amanah karena akan dipertanggungjawabkan jabatanya dihadapan Allah, sebagai referensi seorang pemimpin adalah Nabi Muhamad SAW.

Kegiatan dilanjutkan dengan Maulid Simtutdurror oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo, isi tausiah : ajak umat Islam bersatu, jangan terprovokasi baik aparat & masyarat sipil. Jangan biarkan Indonesia hancur oleh perusuh negara, tegakan kebenaran & keadilan demi NKRI. 

Dilanjutkan Tausiah oleh Habib Lutfi bin Yahya Al-Alamah dari Pekalongan, adapun tausiahnya menyampaikan, mengucapkan syukur kepada Nabi Muhamad SAW tidak bisa kita nilai dengan materi, jangankan kepada Nabi Muhamad SAW tetapi kepada para ulama para pejuang ulama atau tokoh agama yang mensiarkan agama Islam pun kita tidak bisa nilai jasa meraka dengan bentuk apapun di dunia ini. Bahwa maulud sudah lewat beberapa waktu yang lalu tetapi kenapa kita peringati kembali, hal tersebut karena kita sudah punya perbandingan sebagai contoh 17 Agustus 1945 adalah pengibaran Bendera Merah Putih pertama kali, dan apakah pengibaran bendera hanya akan diperingati saja, bahwa penghormatan Bendera Merah Putih hanya sebagai wujud menghormati harga diri dan penghormatan bangsa serta untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah membuat kemerdekaan, begitu pula Mauluid Nabi Muhamad SAW sebagai tokoh yang memperjuangkan dalam menegakkan Islam.

Bahwa  mahabah dan kecintaan kita kepada Rosul menjadi tolak ukur kita dalam kehidupan bermasyarakat, Rasulullah SAW mendapat kepercayaan baik dari kaum Islam maupun umat lain sehingga diberi Al Amin, karena dibangun lewat kemitraan, marilah kita tingkatkan pembangunan umat agar Islam mampu menjadi contoh bagi umat lain sebagaimana dicontohkan Nabi Muhamad SAW.   .

Sementara pengamanan kegiatan ini dilaksanakan oleh anggota gabungan Polsek sewon dan Polres Bantul dibantu oleh Banser dan instansi terkait lainya sehingga kegiatan pengajian berjalan dengan tertib dan lancar hingga selesai pada pukul 01.30 wib.

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger