POLRES BANTUL GELAR REKONTRUKSI PEMBUNUHAN DIDIT

Jumat, 10 Januari 20140 komentar




Polres Bantul, Rabu 8 Januari 2014 pukul 10.00 Wib menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap Slamet Panujiyono alias Didit  di halaman belakang Polres Bantul.

Didit Warga Dusun Medelan, Sumberagung, Jetis Bantul tersebut dikeroyok empat tersangka hingga tewas pada bulan November 2013.

Aksi pembunuhan terhadap Didit bermula saat empat tersangka yaitu Dp,20, Gn, 23, IP,22 serta Wp,28 (keempatnya warga Desa Patalan dan Desa Canden Kec. Jetis Bantul), baru habis menenggak minuman keras di rumah warga bernama Aji.

Dalam kondisi mabuk, mereka menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Patalan yang berada di depan rental play station (PS) tempat peristiwa pembunuhan itu terjadi. Keempatnya berboncengan sepeda motor dan membawa masing-masing satu celurit dan dua buah golok.

Di SPBU, keempat pelaku sempat meminta bensin ke petugas. Wp alias Kebo Gede yang merupakan Anggota TNI Angkatan Laut (AL) kala itu tampak bertelanjang dada. Usai meminta bensin, mereka bergerak ke rental PS, sementara dua buah sepeda motor ditinggalkan begitu saja di depan pintu masuk SPBU.

Terssangka Wp menuju rental PS yang ada di sebelah selatan, sedangkan tiga lainnya menuju ke rental PS yang ada di sebelah utara. Wp sempat meminta uang ke penjaga rental. Namun belum selesai meminta uang, ketiga temannya datang mengabarkan bahwa mereka sedang ribut dengan korban Didit.

Didit rupanya ahli bela diri. Mendengar rekannya ribut dengan Didit, Wp sempat hendak memukul korban. Namun, korban beraksi lebih dulu dengan memukul Wp hingga terjerembab.

Melihat Wp terjatuh, tiga rekannya langsung mengeroyok korban dari belakang. Korban melawan dan mengejar balik pelaku. Golok yang dibawa tersangka IP sempat jatuh saat itu dan diambil korban.
Namun dari belakang, korban sempat dihajar oleh DP hingga terhuyung-huyung. Sementara Wp melempar korban dengan celurit namun hanya mengenai pintu.

Belum puas menghajar korban, Wp dan IP mengambil bensin ke SPBU dan menyiramkannya di depan pintu rental PS. Kala itu korban masih sempat mengejar IP, namun sial IP justru balik melempar korban dengan konblok mengenai pelipis hingga terjatuh. Saat itulah, pelaku IP menusuk korban dengan golok mengenai rusuk sebelah kiri.

Empat pelaku lalu pergi ke rumah IP yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk mengambil sepeda motor. IP dan Wp kemudian kembali ke tempat kejadian dan mendapati korban yang terluka tengah dipangku saksi bernama Dedi.

Dalam kondisi luka parah itulah Wp justru membacok kepala korban dengan golok setelah itu pergi begitu saja hingga Didit meregang nyawa.

Ada 43 adegan yang diperagakan para pelaku dalam rekonstruksi itu. Tak hanya dijaga aparat kepolisian, sejumlah polisi militer Angkatan Laut (AL) juga mengikuti rekonstruksi itu.

Komandan Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Jogja, Mayor (L) Edwin H menuturkan, Wp merupakan anggota TNI AL yang bertugas di Jakarta.

Namun saat kejadian, Wp sudah disersi selama enam bulan. “Kami fokus pada peran Wp. Tadi kami sudah lihat bersama. Karena polisi militer juga menangani masalah ini,” kata Edwin.

Menurut Edwin, berkas perkara Wp akan dilimpahkan ke jaksa militer atau Oditur. Lembaganya, kata dia tak akan memberi keistimewaan pada Wp. Ia tetap akan mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku.

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP M Kasim Akbar Bantilan mengungkapkan, setelah rekonstruksi digelar, tak lama lagi berkas tersangka segera dilimpahkan ke kejaksaan.

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger