TRADISI JAWA BERSIH DESA DI JAGALAN BANGUNTAPAN

Kamis, 22 Mei 20140 komentar



Bermacam budaya jawa masih dilestarikan diantaranya "bersih desa (merti dusun)". Tradisi warga khususnya suku jawa tidak pernah tergeser adanya budaya modern yang sedang berkembang saat ini. Tradisi turun temurun suku jawa mempunyai maksud dan tujuan untuk meminta keselamatan, kesehatan, kemudahan dan kemurahan usaha pertanian & perdagangan serta dijauhkan dari marabahaya.

Giat merti dusun yang laksanakan sejak pagi hari minggu tanggal 18 Mei 2014 mulai jam : 08.00 wib di Desa Jagalan Banguntapan diawali dengan kirab budaya. Kirab dengan mengusung gunungan berbagai hasil pertanian di kawal oleh pasukan kerajaan. Dan untuk peserta kirab menggunakan busana jawa termasuk jajaran muspika banguntapan, Kapolsek Banguntapan kompol Sudarsono diantaranya juga memakai busana jawa dalam mengikuti kirab. Kirab berangkat dari Balai Desa Jagalan dan berakhir di komplek makam raja panembahan senopati jagalan banguntapan. Sekira jam : 12.00 wib kirab selesai dan akan dilanjutkan tradisi selanjutnya.

Selesai giat kirab untuk sore harinya tanggal yang sama mulai jam : 16.00 wib dilanjutkan dengan "menguras air sendang selirang" di komplek makam raja jagalan. Yang mana oleh sebagaian besar masyarakat air kurasan sendang selirang diyakini membawa berkah. Warga sangat antusias memperebutkan air kurasan sendang. Dan giat menguras air sendang berakhir jam : 18.00 wib dalam situasi aman kondusif.

Puncak dari tradisi merti dusun pada malam harinya dengan pagelaran wayang kulit dengab lakon tertentu. Tradisi merti dusun ini akan tetap lestarikan setahun sekali karena selain untuk keyakinan warga jogja sendiri juga dapat menarik wisatawan. (Sihumas Banguntapan)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger