KAPOLSEK PANDAK HADIRI MERTI DUSUN BANJARWARU

Jumat, 22 Agustus 20140 komentar



Merti dusun atau bersih dusun pada hakikatnya merupakan sebuah kegiatan yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berupa apa saja seperti rezeki, keselamatan atau juga kesalarasan dan ketenteraman. Lebih dari itu, merti dusun juga merupakan sebuah wadah di mana para penduduk bisa membina tali silaturahmi, saling menghormati, serta saling tepa selira. Seperti diketahui bersama bahwa ketiga hal tersebut sudah mulai jarang terkespresikan di dalam masyarakat. Padahal terlepas dari berbagai kemudahan teknologi yang bisa mempermudah tali silaturahmi misalnya, sebagai makhluk sosial sejatinya kita perlu berinterksi dan bertemu langsung dengan masyarakat lainnya.

Seperti halnya merti dusun yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Banjarwaru pada Rabu Legi, 20 Agustus 2014 pukul 13.00 Wib bertempat di Pendopo Simbah Joyo Dimejo Dusun Banjarwaru RT 02 Gilangharjo, Pandak, Bantul. Selain sebagai manifestasi rasa syukur kepada Yang Maha Esa, Merti Dusun juga merupakan sebuah perwujudan keselarasan manusia dengan alam. Selama hidupnya manusia telah hidup berdampingan dengan alam dan mengambil banyak materi dari alam. Namun demikian, pemanfaatan itu tidak boleh terlepas dari tata cara sehingga bisa menimbulkan eksploitasi berlebihan terhadap alam. Padahal dalam hakikatnya manusia dan alam saling melengkapi. Jika dalam panen raya, masyarakat mendapatkan hasil yang banyak hal itu tentu saja tidak terlepas dari tata cara pengolahan alam yang baik.

Selain Kapolsek Pandak, AKP Paimun SH, hadir pula dalam acara merti dusun di Dusun Banjarwaru, Camat Pandak, Drs. Agus Sulistiyono, MM. Dalam sambutannya, Camat Pandak mengungkapkan, Tradisi tradisi merti dusun yang digelar masyarakat Dusun Banjarwaru merupakan kegiatan yang tak hanya menentramkan hati, namun juga memberikan kebanggaan atas ragam kekayaan budaya di negeri ini. 

“Silaturahmi, guyub, rukun, gotong royong, kebersamaan, keakraban, tepo seliro dan harmonis adalah sebagian dari sederetan kosakata yang begitu tepat dan saling menjalin makna saat menggambarkan bagaimana suasana yang terpancar dari berlangsungnya tradisi merti dusun ini. Semoga tradisi merti dusun kedepannya, semakin banyak digelar di berbagai pelosok desa, khususnya di seputar Yogyakarta,”papar Camat Pandak.

Di pengujung acara, dalam upacara merti Dusun Banjarwaru selalu ada gunungan yang dijadikan persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gunungan itu dibuat dari hasil bumi lokal masyarakat Dusun Banjarwaru seperti buah pisang, ketela rambat atau pohon sedekah yang diujudkan dalam bentuk gunungan berikut sesajian dan beragam ubo rampe.  Gunungan tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh warga dusun serta siapa pun yang hadir. Untuk menambah semarak acara merti dusun, prosesi pembagian sedekah ini sengaja dilakukan dengan cara diperebutkan, sehingga menghadirkan atraksi yang begitu meriah sebagaimana yang berlangsung dalam upacara grebeg.

Untuk menjaga keamanan jalannya acara merti dusun yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Banjarwaru, Polsek Pandak menempatkan personelnya di lokasi kegiatan. Dalam melakukan pengamanan Polsek Pandak dibantu oleh FKPM Desa Gilangharjo. Hingga berakhirnya acara pada pukul 15.00 Wib, acara merti dusun berjalan dengan aman dan tertib. (Sihumas Pandak)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger