LAHIRNYA POLWAN DARI BUKITTINGGI

Selasa, 02 September 20140 komentar



Seperti halnya dengan organisasi ataupun institusil lain yang ada di Indonesia, Polri juga mengalami pertumbuhan dan perkembangannya dari masa ke masa. Setiap masa, Polri berupaya penuh untuk membangun dirinya menjadi organisasi yang lengkap. Termasuk dari aspek personel Polri, anggota polisi tidak hanya terbatas pada kaum pria saja. Polri juga merekrut anggotanya dari kaum wanita.

Sejarah Polisi Wanita (Polwan), berawal dari sebuah tempat, yakni Bukittinggi, Sumatera Barat. Kala itu, pemerintah Indonesia tengah berjuang menghadapi agresi militer II Belanda. Adanya serangan itu menimbulkan adanya arus pengungsian. Untuk menghindari adanya penyusup yang memasuki wilayah RI, dilakukan penggeledahan. Banyak pengungsi wanita yang menolak digeledah oleh polisi pria yang ada saat itu. Beberapa pihak juga menuntut agar tahanan wanita yang ada kala itu tidak lagi digeledah oleh polisi pria. Dari permasalahan-permasalahan inilah pemerintah segera menunjuk Sekolah Polisi Negara di Bukittinggi untuk mulai merekrut polisi wanita.

Awal keikutsertaan wanita dalam pendidikan Kepolisian dimulai sejak enam orang wanita, yaitu Dahniar, Yosmaniar, Mariana, Rosmalina, Nelly Pauna, dan Rosnalia masuk ke sekolah pendidikan inspektur Polisi yang dibuka oleh Cabang Jawatan Kepolisian Negara di Bukittinggi pada bulan September 1948. Dari sinilah setiap tanggal 1 September selalu diperingati sebagai Hari Polwan bagi seluruh Polwan di NKRI. Dirgahayu Polwan ke 66, jayalah srikandi Indonesia!

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger