WASPADA MAKANAN BERFORMALIN

Jumat, 26 September 20140 komentar



Jajaran Satres Narkoba Polrestabes Bandung pada tanggal 23 September 2014 menggerebek dua tempat pembuatan mie berformalin. Total barang diamankan 4 ton mie basah yang sudah tercampur bahan zat berbahaya. Hasil dari pemeriksaan bahwa pemilik berinisial A dan D ditetapkan sebagai tersangka. Penyidik akan mengumpulkan alat bukti dalam rangka memenuhi Pasal 136 huruf b UU No.18 tahun 2012 tentang Pangan, UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dan UU No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang dikenakan terhadap tersangka.

Penindakan dan pemeriksaan terhadap makanan yang mengandung formalin sudah beberapa kali dilakukan oleh pemerintah. Namun karena orientasi menghindari kerugian terhadap barang yang diperdagangkan serta mempertahankan nilai jual, masih saja ada oknum yang harus menggunakan formalin sebagai bahan pengawet. Mereka tidak pernah memikirkan dampak yang akan dialami oleh para konsumen yang membeli dan menggunakan makanan yang dijualnya.

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota paling sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO. Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain yaitu: Formol, Morbicid, Methanal, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Methyleneglycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, dan Trioxane. Dari hasil sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan menggunakan formalin sebagai pengawet misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah, bakso, ikan asin dan tahu yang beredar di pasaran, dengan ciri sebagai berikut:

- Tahu yang bentuknya sangat kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan berbau menyengat.

- Mie basah yang berwarna lebih mengkilat serta awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.

- Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.

- Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.

- Ikan asin yang bentuknya bagus, tidak lembek, tidak bau, dan awet.

- Bakso yang berwarna lebih putih dan lebih keras serta awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.

Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik. Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru.

Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian. Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar. Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.

Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
(http://melileanetwork.com/s/aurudy/sharing/dampak-formalin-dan-boraks-terhadap-kesehatan-manusia-1402761893.)

Semoga Informasi singkat ini bisa dapat menambah pengetahuan kita tentang makanan yang berformalin, baik dari aspek hukum terhadap para pelakunya maupun dampak kesehatan bagi konsumennya.

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger