PAGELARAN WAYANG KULIT PUNCAK ACARA HUT DESA SENDANGSARI KE 68

Rabu, 26 November 20140 komentar



Acara puncak perayaan HUT Desa Sendangsari ke 68 Tahun 2014 berupa Pagelaran Wayang Kulit yang digelar di Balai Desa Sendangsari, Senin 24 November 2014 jam 20.00 Wib.

Wayang kulit dimainkan oleh Dalang Ki Bambang Wiji Nugroho dari Sendangsari dengan lakon “Petruk Takon Bopo” dan mendapat pengamaan dari personil Polsek Pajangan dipimpin oleh PS. Kanit Reskrim Aiptu Sarjono.

Hadir dalam acara tersebut Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun, Kepala Bank BPD DIY KK Pajangan Harmonis Budi Setya, SE, Kepala SD Sendangsari, Lurah Desa Wijirejo Pandak, para Kepala Dukuh se Desa Sendangsari, tokoh agama dan tokoh masyarakat se Desa Sendangsari, para tamu undangan dan warga Masyarakat sekitar 1000 orang.

Lurah Sendangsari dalam sambutannya menyampaikan mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada para donasi dan seluruh warga masyarakat Desa Sendangsari yang membantu terselenggaranya acara HUT Desa Sendangsari ke 68.

Dalam sambutanya Lurah Sendangsari menyampaikan, dana MP3KI telah digunakan untuk membangun obyek wisata Sendang Ngembel Beji Wetan, Jurang Pulosari, Jalan Akses Beji Wetan hingga Kedung Guwosari dan juga digunakan untuk kegiatan non fisik lainnya.

Dari Kemenpera mendapat bantuan bedah rumah sebanyak 46 rumah. Bantuan Dana dari PNPM Mandiri Perdesaan dan Dana Sosial PNPM MP sudah banyak yang turun dan langsung ke sasaran tidak melalui Pemerintah Desa Sendangsari.

Dana Pedesaaan dari realisasi UU Desa Lurah Sendangsari mengharapkan agar kelompok-kelompok  kesenian, kelompok sadar wisata, kelompok usaha dan kelompok masyarakat lainnya untuk memberdayakan kelompoknya sehingga kesejahteraan dan kemajuan Desa Sendangsari dapat tercapai. Ia mengharapkan semangat dan kekompakan warga Desa Sendangsari untuk mencapai hal tersebut.

Kemudian dilanjutkan sambutan dari Camat Pajangan yang menyampaikan pemanfaatan Intake(Hisapan) Kamijoro untuk pengairan persawahan di Pajangan yang mana selama ini Imtek kamijoro dimanfaatkan oleh Kecamatan lain di Bantul (Sanden, Srandakan, Kretek dan Pandak). Intake Kamijoro dapat dimasukkan dalam cagar budaya sehingga dapat digunakan untuk wisata.

Dalang Ki Bambang Wiji Nugroho menjelaskan, lakon Petruk Takon Bopo adalah keingin tahunya Petruk siapa Bapaknya, akhirnya Petruk mengetahui siapa Bapaknya dari Shang Hyang Wenang (Mbahnya Semar) bahwa bapaknya adalah Prabu Drembo Mungo. Makna yang terkandung di dalam cerita tersebut menurut Ki Dalang adalah Kita harus mencari jati diri kita sendiri yang berguna untuk pengembangan diri sendiri, diri yang dimaksud bisa orang, Desa maupun suatu daerah.

Pagelaran Wayang Kulit di Balai Desa Sendangsari diiringi kelompok Karawitan Codro Birowo dari kunden pimpinan Ki Dalang sendiri. Sinden yang ditampilkan diantaranya Sdri. Cita, Tika, Tatin Lestari, Lilik Pujiwati, Putriyanti, Sri Lungit dan Ibu Wiyanti.

Hingga selesainya pagelaran Wayang di Balai Desa Sendangsari situasi dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Pajangan)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger