POLRES BANTUL SIAP AMANKAN HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H

Kamis, 09 Juli 20150 komentar



Polres Bantul adakan apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Ketupat Progo 2015 untuk mengecek kesiapan akhir pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H terutama terkait dengan kekuatan personel, kelengkapan peralatan, sarana prasarana dan kesiapan institusi lain yang terlibat.

Apel gelar pasukan dipimpin Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK dihadiri oleh Bupati Bantul, Hj. Surya Sri Surya Widati, Dandim 0729/Bantul Letkol Kav. Tumadi, S.Sos, Kasatpol PP Kabupaten Bantul Hermawan Setiaji, SIP, MH, dan Kepala BPBD Kabupaten Bantul Drs. Dwi Daryanto, M.Si. Selain anggota Polres Bantul dan Polsek jajaran, apel gelar pasukan ini juga diikuti oleh pasukan dari instansi terkait seperti Kodim 0729/Bantul, Dishub, Satpol PP, Senkom, PMI dan Pramuka Saka Bhayangkara.

Dalam apel gelar pasukan ini, Kapolres Bantul membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Badrotin Haiti. Dalam amanatanya, Kapolri menyampaikan bahwa Operasi Ketupat diselenggarakan secara serentak diseluruh Polda untuk mengecek kesiapan akhir pengamanan Hari Raya Idul Fitri terutama terkait dengan kekuatan personel, kelengkapan peralatan, sarana prasarana dan kesiapan institusi lain yang terlibat, sebelum melaksanakan tugas di lapangan.

Melalui apel pengecekan ini diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dan cermat, dapat dilaksanakan secara baik dan mampu mendorong sinergitas seluruh stakeholders sehingga penyelenggaraan “Operasi Ketupat - 2015” dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H dapat berjalan dengan sukses. Kita semua berharap masyarakat di seluruh penjuru tanah air dapat merayakan hari raya idul fitri secara aman, nyaman, tertib dan penuh khidmat.

Perayaan Hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang khas, karena bukan hanya sebagai momentum perayaan keagamaan tetapi sudah berkembang menjadi bagian tradisi atau budaya, sehingga datangnya hari lebaran setiap tahunnya selalu disertai dengan peningkatan aktivitas masyarakat melaksanakan mudik ke kampung halaman untuk melakukan kegiatan silahturahim dengan sanak saudara. aktivitas masyarakat yang meningkat ini, tentu mempunyai implikasi terhadap arus pergerakan orang dan barang, mobilitas transportasi serta transaksi perekonomian di seluruh penjuru tanah air, baik pada waktu menjelang, pada saat maupun setelah Hari Raya Idul Fitri.

Peningkatan aktivitas masyarakat dan pergerakan perpindahan orang dan barang, dalam menyambut perayaan Idul Fitri akan menjadi gangguan kamtibmas apabila tidak kita kelola dengan baik. Beberapa aktivitas masyarakat yang perlu kita perhatikan adalah pelaksanaan ibadah puasa, takbiran, sholat ied, kegiatan transaksi belanja, mudik, rekreasi atau wisata serta kegiatan distribusi bahan pokok masyarakat dan bbm. sedangkan permasalahan kamseltibcar lantas yang harus kita atasi karena adanya peningkatan volume arus lalu lintas kendaraan dan barang yaitu kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data Operasi Ketupat tahun 2014 lalu, tercatat jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebanyak 618 kasus atau 16,81 %, dari 3.675 kasus pada tahun 2013 menjadi 3.057 kasus pada tahun 2014. Berdasarkan data operasi tersebut, jalur jalan yang paling tinggi memiliki angka kecelakaan adalah jalur pantura, sedangkan jenis kendaraan yang tercatat mengalami kecelakaan lalu lintas dengan jumlah angka tertinggi, yaitu sepeda motor dan mobil penumpang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor manusia yang disebabkan kurang disiplinnya para pengendara seperti pemudik yang menggunakan sepeda motor dibebani dengan pembonceng dan muatan yang melebihi batas ketentuan, tidak patuh pada peraturan lalu lintas dan tingkat kelelahan pengendara sepeda motor yang tinggi.

Faktor alam yang meliputi kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah dan kondisi klimatologis dengan adanya musim hujan dan musim kemarau. Faktor kelaikan kendaraan, karena masih ada pemudik yang tidak memperhatikan kelaikan kendaraannya menyangkut kondisi ban, rem, sistem navigasi dan instrumen penting lainnya. Faktor kondisi jalan, disebabkan banyaknya tanjakan tinggi, turunan dan tikungan tajam serta adanya kerusakan jalan menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas apabila para pemudik tidak mahir dalam mengemudikan kendaraannya. Faktor prasarana jalan, yaitu kurangnya traffic light, rambu - rambu dan marka jalan pada titik - titik jalan dan lokasi jalan tertentu.

Memperhatikan berbagai faktor tersebut, Kapolri meminta kepada seluruh jajaran polri dan seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini, untuk sungguh – sungguh merealisasikan langkah – langkah antisipatif sebagaimana yang telah dirumuskan. Kapolri berharap langkah antisipatif tersebut, mampu sepenuhnya menekan terjadinya kecelakaan lalulintas. kita semua harus terus berupaya dan berdoa agar moment hari lebaran ini, tidak diwarnai dengan peristiwa yang membawa kedukaan.

Selanjutnya perlu kita pahami, bahwa pada tahun 2015 ini, Kementerian Perhubungan memprediksi kenaikan arus mudik lebaran pada semua moda akan mencapai kurang lebih 1,9 % atau sekitar 20.002.724 orang dibandingkan dengan pemudik tahun 2014 sebesar 19.618.530. Implikasi sistemik dari kenaikan arus mudik tersebut adalah, peningkatan penggunaan moda transportasi seperti kereta api, pesawat, asdp, motor, mobil pribadi, bus dan kapal laut. Sedangkan untuk puncak arus mudik untuk semua moda transportasi diperkirakan akan terjadi pada H - 7 dan arus balik pada H + 3 pelaksanaan Idul Fitri tahun 2015. Selain itu, Kapolri juga perlu mengingatkan adanya berbagai potensi ancaman kamtibmas yang harus terus diantisipasi, seperti terorisme, teror bom, sabotase, perkelahian antar kelompok warga masyarakat, kebut - kebutan, penyalahgunaan narkoba, miras, peningkatan kebutuhan BBM, peningkatan harga kebutuhan pokok, kebakaran, kriminalitas, penjualan petasan dan bencana alam.

Memahami berbagai permasalahan, gangguan kamtibmas dan beragam ancaman yang mungkin terjadi, maka dalam rangka menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Polri beserta seluruh jajarannya dibantu instansi terkait dan komponen masyarakat lainnya menyelenggarakan operasi kepolisian terpusat, yaitu “Operasi Ketupat - 2015” selama 16 hari, mulai tanggal 10 s.d. 25 juli 2015. Operasi ini merupakan operasi kemanusiaan dimana selama “Operasi Ketupat-2015” akan digelar kekuatan sebanyak 145.676 personel terdiri dari anggota Polri sebanyak 82.538 personel, tni sebanyak 12.761 personel serta instansi terkait sebanyak 50.377 personel yang akan tergelar di 3.030 pos pengamanan dan 1.083 pos pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kekuatan yang diturunkan ini untuk melaksanakan pengamanan di tempat – tempat peribadatan umat Muslim, lokasi sholat ied, pemukiman masyarakat, jalur -  jalur pergerakan orang dan barang, terminal, obyek - obyek wisata, tempat - tempat pembagian zakat fitrah, serta tempat - tempat dan kegiatan masyarakat lain yang perlu diamankan, sehingga diharapkan masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 H dengan nyaman dan tertib dalam situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

Perlu dipahami bahwa pada pelaksanaan “Operasi Ketupat - 2015” dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, telah ditetapkan beberapa target untuk kita capai, yaitu :

1.    Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan kegiatan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, baik pada saat beribadah puasa, sholat tarawih, sholat idul fitri, bersilaturahim, berwisata maupun berbagai aktivitas lainnya;

2.    Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang bepergian, baik yang menggunakan moda angkutan darat, angkutan laut / sungai / penyeberangan maupun angkutan udara;

3.    Terjaminnya keamanan dan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok dan bbm, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap harga dan ketersediaannya;

4.    Terwujudnya keamanan dalam aktivitas embarkasi dan debarkasi di pelabuhan / terminal darat, laut, maupun udara untuk menjamin keselamatan penumpang dan barang selama perjalanan maupun setibanya di tempat tujuan;

5.    Terbangunnya kesiap-siagaan sistem tanggap darurat, melalui koordinasi sinergitas lintas sektoral dan antar komponen masyarakat dalam menghadapi situasi darurat yang datang secara tiba-tiba, seperti bencana alam, bencana non alam dan bentuk - bentuk keadaan darurat lainnya.

6.    Termonitor dan terdatanya semua kejadian baik kejadian gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas dengan cermat, akurat dan benar, sehingga dapat dijadikan bahan dalam pelaksanaan analisa dan evaluasi secara berkesinambungan, demi untuk perbaikan dan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan “Operasi Ketupat - 2016” yang akan datang.

Selanjutnya untuk menghadapi tugas mulia ini, ada beberapa hal yang harus dipedomani dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, yaitu :

1.    Siapkan dan pelihara kondisi fisik dan mental saudara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. tampilkan sikap humanis, awali pelayanan dengan senyum, salam dan sapa serta hindari sikap arogansi dan kesewenang – wenangan.

2.    Laksanakan tugas pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat dengan penuh rasa ketulusan dan keikhlasan serta pelihara semangat pengabdian yang siap membantu dan melayani masyarakat kapanpun dan dimanapun.

3.    Tingkatkan kepekaan terhadap situasi lingkungan dan lakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan peran fungsi intelijen dan bhabinkamtibmas di lapangan untuk mengetahui dinamika dan perkembangan situasi di masyarakat, sehingga semua potensi yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas dapat diantisipasi sedini mungkin.


Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger