Kapolsek
Sewon Komisaris Polisi Heru Setiawan menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari
Kebangkitan Nasional ke 106 tahun 2014 di halaman Kecamatan Sewon, Selasa, 20
Mei 2014 pukul 7.30 Wib.
Dalam
upacara ini hadir Camat Sewon beserta jajarannya, Dan Ramil Sewon, Lurah
seKecamatan Sewon, para Dukuh serta Pamong Desa, tamu undangan dan para siswa
SD, SMP, SMA.
Kapolsek
Sewon dalam sambutannya membacakan sambutan dari Menteri Komunikasi dan
Informatika menyampaikan bahwa tema peringatan hari Kebangkitan Nasional pada
tahun ini adalah “ Makna Kebangkitan Nasional Melalui Kerja Nyata Dalam Suasana
Keharmonisan Dan Kemajemukan Bangsa”.
Tema
ini mengandung tiga makna yang sekaligus menajadi instrument ukuran sejauh mana
nilai-nilai nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya kekinian
kita secara nyata. Artinya nasionalisme bukan sekedar diskursus dan wacana yang
sorak-sorai. Makna nasionalisme kekinian bukan lagi kamuflase kerinduan
romantisme perjuangan tersebut ke dalam pola piker, pola sikap dan perilaku
kebangsaan selaras dengan tuntutan zaman. Membangun Indonesia baru di masa
depan adalah antithesis dari kepentingan kelompok individu, antithesis berpikir
ke daerahan, antithesis dari cara berperilaku kepartaian atau golongan.
Nasionalisme yang diperlukan adalah nasionalisme yang berkontribusi bagi
kedaulatan dan harga diri bangsa kita.
Makna
kedua, bahwa kita pada dasarnya menginginkan sebuah keharmonisan dalam perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nasionalisme terbangun bukan
dari perilaku saling menuding, bukan saling menyalahkan dan bahkan bukan untuk
saling menyingkirkan. Kekuatan kebangsaan tersemai dalam kohesivitas yang
harmonis dari kekuatan dan energy potensi yang telah kita miliki. Komitmen
untuk berbagi dan bersinergi dalam mewujudkan cita-cita nasional itulah yang
menjadi ukuran sejauh mana karsa, cipta dan karya kita sudah memberikan
kekuatan bagi terbangunnya keharmonisan perilaku kita dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang amanah. Makna ketiga adalah memberi rujukan bahwa
kekuatan sebuah bangsa tercirikan dari bagaimana perbedaan dan kemajemukan
dapat terkelola menjadi kekuatan. Itulah niat mulia untuk menyatukan
perbedaan-perbedaan yang dimiliki bangsa ini melalui Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928.
Oleh
karena itu semangat dan makna peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2014
ini, adalah semangat untuk berani melakukan evaluasi diri, semangat bagi
penguatan komitmen seluruh komponen dan potensi bangsa dalam membangun Indonesia
ke depan yang lebih baik. (Humas Sewon)
Posting Komentar