MUSPIKA PANDAK GELAR DIALOG DENGAN WARGA, BAHAS RENCANA DIBANGUNNYA TEMPAT KEGIATAN KEAGAMAAN THARIKAT NAQSYABANDIYAH

Kamis, 30 Oktober 20140 komentar




Sehubungan dengan akan diadakan pembangunan rumah yang akan digunakan untuk tempat kegiatan keagamaan Thariqat Naqsyabandiyah di dusun Tegallurung RT 01, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul Maka muspika Pandak menggelar dialog dengan warga bertempat di Balai Desa Gilangharjo, Selasa, 28 Oktober 2014 pukul 09.45 Wib.

Dialog ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membahas dan menjajaki pendapat warga sekitar dengan adanya pembangunan rumah tersebut sehingga tidak menimbulkan permasalah (sara) dibelakang hari. Adapun yang akan membangun tempat tersebut adalah Ketua Pengembangan Thariqat Naqsyabandiyah Wilayah Binaan Propinsi D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah, DR. Syekh Gatot Purwanto, BSc.

Giat dialog dihadiri oleh Muspika Kecamatan Pandak antara lain Camat Pandak, Drs, Agus Sulistiyono, MM, Kapolsek Pandak AKP Paimun, SH, Danramil 16/Pandak Kapten (Inf) Diya S., Ketua KUA Pandak  Drs. Banun Al Amin, M.Hum, Lurah Desa Gilangharjo, Ir. Aan Sumarna,  Bhabinkamtibmas Desa Gilangharjo, Aiptu Triyanta, Bhabinsa Desa Gilangharjo, Peltu Basudi, Anggota Unit Intelkan Polsek Pandak, Dukuh Tegallurung Drs. Supriyanto dan beberapa perwakilan dari warga Dusun Tegallurung.

Dalam pertemuan tersebut, Camat Pandak, Drs, Agus Sulistiyono, MM berpesan kepada warga agar mengeluarkan unek unek dan pendapat dengan mengepankan kepala dingin dalam berdialog dan selesaikan masalah dengan musyawarah sehubungan dengan masalah ini. 

Kapolsek Pandak, AKP Paimun, SH menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan rencana pembangunan tempat kegiatan keagamaan Thariqat Naqsyabandiyah tersebut karena masih wacana dan belum direalisasikan. Kapolsek Pandak juga berpesan kepada warga, agar senantiasa menjunjung tinggi toleransi dengan sesama agar tercipta suasana kehidupan yang harmonis dalam masyarakat.

Adapun dari hasil dialog dapat disimpulkan bahwa sebelum dimulainya pembangunan rumah yang rencananya akan dijadikan tempat kegiatan keagamaan Thariqat Naqsyabandiyah tersebut terlebih dahulu akan diberikan sosialisasi kepada warga masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat Thariqat Naqsyabandiyah dan visi misinya sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman ke depannya.

Sebagai catatan, DR. Syekh Gatot Purwanto, BSc adalah silsilah ke-36 Syekh Mursyid Tharikat Naqsyabandiyah. Beliau lahir di Jember, 19 Desember 1959, masuk Tharikat Naqsyabandiyah pada tahun 1999 dan diangkat menjadi Khalifah Syekh pada tahun yang sama. Alamat yang bersangkutan saat ini adalah Dusun Sumber Lor RT I, RW 29, Kel. Kalitiro, Kec. Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Tharikat Naqsyabandiyah pertama kali muncul pada abad 14 M di Turkistan. Pendirinya bernama Muhammad bin Muhammad Baha’udin al-Bukhari, yang kemudian mendapatkan gelar Syekh Naqsyaband. Dia dilahirkan tahun 618 H dan meninggal tahun 719 H, atau hidup antara 1317-1389 M.

Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat sufi yang memiliki cukup banyak pengikut di Indonesia. Naqsyabandiyah sendiri berasal dari kata ’Naqsyaband’ yang merupakan gelar pendirinya, Syekh Naqsyaband. Sementara tambahan –yah, merupakan ya nisbah, yang berarti pengikut. Sehingga makna Naqsyabandiyah berarti pengikut Syekh Naqsyaband. (Sihumas Pandak)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger