Polres Bantul Imbau Masyrakat Waspada saat 'Padusan' di Pantai

Kamis, 21 Maret 20240 komentar

 

Menjelang puasa, masyarakat menjalani tradisi padusan atau mandi untuk membersihkan diri.

Kawasan pantai selatan Kabupaten Bantul pun jadi satu di antara tujuan untuk pelaksanaan tradisi tersebut.

Tradisi Padusan pun menjadi simbol menyucikan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Di Bantul, tradisi ini tidak hanya dilakukan di Parangtritis, tetapi juga di tempat-tempat lain seperti Pantai Goa Cemara, Pantai Pandansari, Pantai Samas, Kuwaru, Baru dan masih banyak lagi.

Kendati demikian, Polres Bantul meminta wisatawan untuk tetap berhati-hati dan waspada.

Pantai Selatan Bantul menjadi salah satu tempat untuk membersihkan diri dengan berendam. Ada peringatan bagi mereka yang melakukan tradisi padusan untuk waspada dengan adanya palung yang membahayakan.

Perlu kita sadari kawasan pantai di Kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan, yakni berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai.

“Kesimpulannya, kami tetap mengimbau, agar masyarakat tidak mandi di laut karena sangat berbahaya,” ucap Jeffry.

Strategi Polres Bantul Sambut Bulan Ramadhan

Selama Ramadan 2024, lanjut Jeffry, Polres Bantul akan meningkatkan patroli guna mengantisipasi kejahatan jalanan, termasuk mencegah terjadinya perang sarung seperti Ramadan sebelumnya.

“Saat Ramadan, pihak kepolisian mengintensifkan patroli, terkhusus untuk antisipasi kejahatan jalanan termasuk perang sarung. Tujuannya agar terciptanya suasana Bantul yang kondusif selama Ramadan,” ujar dia.

Bahkan berbagai penindakan pun telah dilakukan oleh Polres Bantul sebelum bulan Ramadan.

.

Jika ditarik ke belakang, dari data yang ada, bulan April 2022, pihak kepolisian setidaknya mengamankan 20 remaja yang terlibat aksi perkelaihan atau tawuran.

Puluhan remaja ini diamankan di berbagai lokasi berbeda, seperti di Trirenggo, simpang empat Manding, hingga simpang lima Ketandan.

Sementara di bulan puasa 2023, baru 2 pekan Polres Bantul telah mengamankan puluhan remaja atas beberapa kasus, seperti pengeroyokan, penganiayaan, kepemilikan senjata tajam (sajam), dan aksi perang sarung.

Puluhan remaja yang diamankan tersebut terdiri atas delapan remaja ditangkap karena kasus pengeroyokan, dua remaja kasus penganiayaan, 16 remaja kasus kepemilikan senjata tajam, dan 20 orang karena aksi perang sarung.

“Maka dari itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang lagi dan menjaga kondusifitas Bantul, giat patroli juga ditingkatkan. Bila biasanya di sekitar ring road, mulai pagi besok (hari pertama puasa) patroli dibagi menjadi dua. Patroli wilayah utara (ringroad) dan wilayah selatan (Jembatan Kretek 2),” tegasnya.

Tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Bantul, kata Jeffry, bukan semata tugas polisi. Namun, diperlukann juga peran serta dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kamtibmas di wilayahnya.

“Untuk itu, kami mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dengan Polri guna mewujudkan Bantul yang aman dan nyaman,” kata dia.

Selain itu, para orang tua agar memperhatikan putra putrinya jangan sampai terlibat kejahatan jalanan maupun geng sekolah.

“Kami meminta peran para orang tua untuk mengawasi putra-putrinya, perhatikan dengan siapa mereka bergaul, dan cari apabila pukul 22.00 WIB belum pulang. Jangan sampai mereka menjadi pelaku maupun korban kejahatan jalanan,” imbaunya.

Polres Bantul selama bulan Ramadan akan meningkatkan patroli rutin dalam menjaga stabilitas keamanan masyarakat termasuk dari tindakan perang sarung yang dilakukan oleh para remaja.

“Kami juga akan menindak tegas para pelaku kejahatan agar masyarakat bisa nyaman menjalankan ibadah puasa,” tandasnya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger