KAPOLSEK PAJANGAN HADIRI PENGAJIAN NUZULUL DI DUSUN GUWO

Sabtu, 12 Juli 20140 komentar



Kapolsek Pajangan  AKP Riwanta bersama anggotanya menghadiri pengajian Nuzulul Qur’an bertempat di Masjid Al-Qiro’ DK Guwo RT 01 Desa Triwidadi Pajangan Bantul, Rabu 9 Juli 2014 jam 20.00 Wib.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Dukuh Guwo bpk. Mukiyo, Kepala Dk Gampeng Bpk. Jumali, Kepala RT, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Guwo dan sekitarnya, jemaah sejumlah ± 500 orang. Penyelenggara adalah Takmir masjid Al Iqro’.

Dalam tausiahnya Gus Muafik menyampaikan bahwa kitab suci agama Islam adalah Al Qur’an, Al Qur’an merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelum agama Islam datang seperti Zabur, Taurot  dan Injil. Sementara bagi kebanyakan orang Indonesia bahwa Nuzulul Qur’an itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Karena itu, setiap tanggal 17 Ramadhan, umat Islam di Indonesia menjadikannya seolah sebagai tradisi yang lestari. Hal itu dimaksudkan untuk memperingati hari turunnya al-Qur’an yang jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.

Berbicara tentang Al Qur’an tak bisa dilepaskan dengan konsep-konsep Nubuwwah (kenabian) dan Risalah (kerasulan) yang dengannya ada wahyu yang diturunkan. Proses turunnya wahyu itulah yang dikatakan sebagai turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an).

Diantara momentum yang berharga di bulan Ramadhan adalah malam Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar. Keduanya merupakan ruang bersejarah yang menentukan kehidupan dunia selanjutnya. Karena keduanya berhubungan langsung dengan proses turunnya Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia. Akan tetapi seringkali disalah fahami keterangan antara Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar, bahkan saling tumpang tindih antar keduanya, sehingga perlu diuraikan lebih jelas. Istilah Nuzulul Qur’an yang sering diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan merupakan malam di mana pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Pada kesempatan pertama kali ini Malaikat Jibril membawa surat Iqra’ “wa rabbukal akram”. Kemudian untuk selanjutnya al-Qur’an diturunkan secara berangsur.

Sedangkan malam Lailatul Qadar adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana Al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah SWT secara keseluruhan Baitul Izzah (semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa malaikat Jibril secara berangsur kepada Rasulullah saw. Oleh karena itulah malam Laylatul Qadar  hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Sungguh malam itu adalah malam mulia, malam penuh berkah yang tidak boleh diragukan lagi. Karena Allah SWT sendiri mengungkapkan dalam surat Ad-Dukhan ayat 3 “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi”.

Malam yang berkah itu tentunya berbeda dengan malam-malam lain. Allah swt mengistimewakan nilai malam ini lebih dari malam seribu bulan. Karena pada malam itu Malaikat turun ke bumi mengatur segala urusan. Sesuai dengan perintah-Nya mereka, para malaikat akan menetapkan berbagai takdir manusia mulai dari rizki, mati, jodoh dan semuanya.

Terakhir Ia berpesan agar kitab suci Al-Qur’an dibiasakan untuk selalu dibaca baik di bulan Ramadhan maupun setelah bulan Ramadhan. Membacanya disesuakan dengan kemampuan masing-masing jemaah. Ia  berharap selain di baca Al-Quran juga dipahami serta diamalkan di kehidupan sehari-hari.

Hingga selesainya kegiatan pengajian di Dk Guwo Triwidadi pajangan pada jam 24.00 WIB situasi aman kondusi. (Sihumas Pajangan).

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger