PAGELARAN WAYANG KULIT DI PRINGGADING GUWOSARI PAJANGAN

Minggu, 14 Desember 20140 komentar



Bertempat di rumah Bpk Jumadi Dk. Pringgading RT 03 Guwosari Pajangan telah berlangsung pagelaran Wayang Kulit, Jumat, 12 Desember 2014 jam 20.00 Wib.

Pagelaran Wayang Kulit ini diselenggarakan dalam rangka tasyakuran keluarga Bpk. Jumadi atas supitan anaknya ananda Muh. Syaiful Hanafi di usia 8 tahun. Adapun Dalang didatangkan dari Klaten yaitu Ki Anom Surono dengan lakon “Wisanggeni Lahir”, Jumat, 12 Desember 2014 jam 20.00 Wib.

Hadir dalam acara tersebut Bhabinkamtibmas Desa Guwosari Bripka Supri Handono, SH, Kabagpem Desa Guwosari Muh. Taufiq, Kepala Dukuh Pringgading Bpk. mangku, para Ketua RT, tokoh masyarakat,  tokoh agama, tamu undangan dan penonton ± 400 orang.

Wayang Kulit ini diiringi oleh kelompok Karawitan Prabu dari Gunung Kidul serta Sinden sebanyak 6 orang diantaranya Ibu Susmiyati dari Wonosari, Krisnawati dari Gadingsari, Pipit Fitriani dari Magelang, Ana Pertiwi dari Temanggung, Endang Cenil dari Ponjong dan Wulan dari Semin.

Menurut Dalang Ki Anom Surono, cerita Wisanggeni Lahir ini menceritakan pernikahan Dewi Dersanala anak dari Batara Brahma dengan Janoko/Arjuna. Batara Brahma adalah anak dari Batara Guru. Pernikahan mendapat gangguan dari Dewasrani anak dari Batara Durga. Batara Guru menyetujui permintaan Batari Durga untuk menikahkan Dewasrani dengan Dewi Dersanala dan memerintahkan Batara Brahma memisahkan Arjuna dengan Dewi Dersanala.

Saat dipisahkan Dewi Dersanala yang sedang hamil kemudian melahirkan anak dan yang baru lahir, anak itu dibuat menjadi mainan oleh para putra Dewa dan oleh Batara Brahma (Mbahnya) anak itu dimasukkan ke Kawah Chandradimuka. Batara Narada yang datang menolong kemudian turun ke kawah Chandradimuka, anak yang dilempar tersebut ajaib dan dapat keluar dari kawah, oleh Batara Narada anak itu dinamai Wisanggeni.

Wisanggeni dengan dibantu Batara Narada mencari ayah dan Ibunya. Setelah bertemu ayahnya Wisanggeni yaitu Arjuna, kemudian Wisanggeni bersama ayahnya dan Semar mencari Dewi Dersanala yang ditawan oleh Dewasrani di Khayangan istana Setragandamayit.

Terjadi perkelahian hebat antara Arjuna dan Semar melawan Dewasrani dan Batara Durga untuk membebaskan Dewi Dersanala,  Wisanggeni yang mempunyai kekuatan api di ujung lidahnya, bagaikan seekor naga, yang menyemburkan api-apinya kemudian membantu perkelahian tersebut dan sanggup mengalahkan Dewasrani dan Batari Durga. Akhirnya Arjuna, Dewi Dersanala dan Wisanggeni dapat hidup bersama.

Pagelaran Wayang Kulit mendapat pengamanan oleh personil Polsek Pajangan hingga berakhir pada jam 04.00 Wib situasi dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Pajangan)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger