PERSONIL POLRES BANTUL LATIHAN SIMULASI GEMPA DAN TSUNAMI

Senin, 02 Desember 20130 komentar



Petugas Gabungan Polres Bantul, TNI, SAR FPRB, Dinas Kesehatan dan masyarakat menggelar simulasi gempa dan tsunami di Lapangan Srigading, Sanden, Bantul, Yogyakarta, Sabtu, 31 November 2013. Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak yang tinggal di kawasan pesisir pantai selatan Yogyakarta yang rawan bencana gempa serta tsunami yang mana pernah terjadi gempa 5,9 SR tahun 2006 dan menewaskan sekitar 6.000 jiwa.

Ratusan warga Bantul terkena goncangan gempa berskala 8,1 Skala Richter (SR) dan tsunami sejauh 2 kilometer. Akibat gempa berskala besar tercatat 81 orang meninggal dan sekitar 200 orang luka parah dan ringan. Selain itu ada sekitar 3.000 warga sembilan dusun terpaksa mengungsi di tenda-tenda posko bencana yang dirikan di Lapangan Kecamatan Srigading Sanden Bantul.

Kondisi ini terekam pada saat simulasi akbar gempa dan tsunami yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul dan instansi terkait.

Bupati Bantul, Hj Sri Surya Widati menuturkan kegiatan ini merupakan latihan rutin bagi masyarakat. Simulasi dilakukan lantaran Bantul merupakan kawasan rawan bencana. Dengan asumsi gempa berkekuatan 8,1 SR maka potensi tsunami akan terjadi dengan kedalaman 20 kilometer dan menimbulkan gelombang pasang sejauh 2 kilometer.

"Harapannya masyarakat paham dan siap jika sewaktu-waktu ada gempa. Meskipun kami tidak berharap gempa terulang kembali. Saya melihat simulasi ini sangat merinding. Kondisi ini mengingatkan saya pada tahun 2006 silam dimana kondisi gelap, hujan, air kotor dan pengungsi dimana-mana," ujar Bupati.

Kepala BPBD Bantul, Drs Dwi Daryanto, MSi menambahkan dalam simulasi ini terdapat korban meninggal di sembilan dusun masing-masing sembilan orang meninggal. Selain itu 100 orang luka parah dan 100 orang luka ringan. Gempa dan tsunami juga mengakibatkan rumah-rumah penduduk roboh dengan jumlah sekitar 1.200 rumah rusak.

Di posko pengungsian, nampak ratusan warga berhamburan berlari-lari menuju posko pengungsian yang sudah didirikan tenda raksasa, rumah sakit darurat dan pos koordinasi. Mereka berlari pontang-panting sambil berteriak dan sebagian ada yang berdarah-darah di tubuhnya. Salah satu warga yang diskenario tengah hamil tua, Eni Marlina (30) warga Sanden akibat shock mendadak menyebabkan ia justru akan melahirkan dalam kondisi gempa tersebut. Dengan penuh kesigapan, tim penanganan segera mengevakuasi dan melarikan ke RSUD Panembahan Senopati. 

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger