RESKRIM POLRES BANTUL UNGKAP KASUS PEMBOBOLAN TOKO CLANDY'S

Rabu, 11 Maret 20150 komentar



Selasa siang, 10 Maret 2015, Kapolres Bantul AKBP Surawan, SIK diwakili Kasat Reskrim AKP M Kasim Akbar Bantilan SIK didampingi Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Polres Bantul,  Ipda Muji Suharjo SH mengadakan jumpa Pers di Aula Polres Bantul berkaitan dengan keberhasilan ungkap kasus sindikat pencurian dengan pemberatan (curat) lintas kota.

Kasat Reskrim menjelaskan dalam waktu dua minggu ini Reskrim Polres Bantul dan jajaran Polsek telah berhasil mengungkap 5 kasus yakni pembobolan toko Clandy’s di Sewon, Curanmor lintas kota di Banguntapan, pencurian Kambing Banguntapan,  pencurian Laptop di Kasihan dan pencurian ayam di wilayah Polsek Bantul dengan menangkap 10 tersangka.

Mereka adalah 5 tersangka pembobolan toko Clandy’s di Sewon, 1 tersangka pencurian Laptop di kasihan EAW (19 tahun) warga Godean Sleman, 1 tersangka pencurian Ayam di Bantul, 1 tersangka pencurian Kambing di Banguntapan dan 2 tersangka curanmor di Banguntapan.

Tentang kasus pembobolan Toko Clandy’s, Kasat Reskrim menjelaskan, setelah kasus  pembobolan  Clandy’s di Jalan Parangtritis Km 4,5 Druwo Sewon Bantul akhir Januari lalu. Kami langsung melakukan penyelidikan peristiwa yang menyebabkan kerugian hingga Rp 250 juta itu.

Dengan bekal keterangan sejumlah saksi dan barang bukti yang ditemukan di lokasi, petugas berhasil mengendus asal para pelaku.  Mereka gabungan dua komplotan lintas kota asal Jakarta dan Cianjur.

Selanjutnya Tim Buser Polres Bantul bergerak cepat dengan melakukan pengejaran ke sejumlah daerah. “Buser berhasil membekuk lima tersangka di tiga tempat berbeda, yakni tiga tersangka ditangkap di Sragen, Jateng berinisial AR (laki laki, 43 tahun) warga Cianjur Jabar, HS (laki laki, 37 tahun) warga Kebun Jeruk Jakarta Barat dan WS (laki laki, 39 tahun) warga Purbalinggo Jateng.

Dari hasil pemeriksaan ketiga tersangka didapat keterangan bahwa pembobolan toko tersebut dilakukan oleh 14 orang yang terdiri dari 2 kelompok Jakarta dan kelompok Cianjur.

Kelompok Jakarta yaitu 1. HS laki laki warga Jakarta, 2. WS laki laki asal Pekalongan, 3. HN perempuan asal Jakarta dan 4. MR perempuan asal Jakarta.

Kemudian Kelompok Cianjur yaitu 1. AS laki laki asal Cianjur, 2. RD laki laki asal Cianjur, 3. MD laki laki asal Cianjur, 4. AL laki laki asal Sukabumi (DPO), 5. PD laki laki asal Cianjur (DPO), 6. HD laki laki asal Padalarang Bandung (DPO), 7. PT laki laki asal Cianjur (DPO), 8. DG laki laki asal Bandung (DPO), 9. AB laki laki asal Bandung (DPO) dan 10. TH laki laki asal Cianjur (DPO).

Dijelaskan, tersangka HS disergap di Jakarta, Ws di Semarang sementara tiga tersangka lainnya masing-masing AS, RD serta MD dibekuk di Cianjur.  Sejauh ini masih tujuh pelaku menjadi DPO, karena dua tersangka perempuan kini mendekam di Polsek Jati Asih setelah terlibat kasus curat. Dengan ditangkapnya, lima tersangka termasuk dalang pembobolan HS kini petugas terus memburu  komplotan Cianjur dan Jakarta itu, jelas Kasat Reskrim.

Sementara tersangka MD mengaku dalam kasus curat tersebut  hanya diajak oleh HS sebagai pemimpin pembobolan. Karena sejak berangkat dari Cianjur gerakan komplotannya dalam kendali HS.  Dijelaskan,  dua hari sebelum  beraksi, bersama 14 orang lainnya menuju ke rumah seseorang di Solo.

Setelah itu, siangnya dengan dua mobil dan satu truk menuju Pantai Parangtritis Kretek Bantul.  “Waktu itu saya dan kawan-kawan sampai pantai, Minggu (25/1), pukul 16.00, setelah itu kami berada di pantai sampai tengah malam,” jelas MD.  Alasan berada di pantai sampai malam karena belum perintah bergerak dari HS.

Setelah itu, menjelang tengah malam rombongan bergerak ke arah Yogyakarta sesuai intruksi  lewat Jalan Parangtritis.  “Setelah dekat dengan sasaran kami tidak langsung mengeksekusi target, kami masih menunggu perintah lagi, sekitar pukul 02.00, kami baru ‘bekerja’,” jelasnya.

Setelah membobol pintu toko Clandy’s, delapan orang masu toko dan enam pelaku siaga di tepi jalan raya. MD mengaku setelah bekerja hampir satu jam isi toko telah ludes. Kemudian komplotannya menuju Solo untuk menyetor barang ke seseorang  bernama Mbah Min. 

Setelah barang disetor ke Mbah Min, operator lapangan sudah tidak mengetahui arah lari  benda hasil curian itu.  “Setelah sampai di Mbah Min saya tidak tahu, bagian saya Rp 3,5 juta,” jelasnya. (Bag Humas Res Bantul)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger